Santa Monica – In Another World

Story by BlackRose

Hari sudah mulai malam, Mark yang saat itu sedang berkumpul dengan teman-temannya mulai memeriksa jam tangannya. “Sepertinya aku harus pulang,” Mark mulai mengambil tasnya. “Hei, ini baru jam berapa? Terlalu dini untuk pulang, ayolah.. kita minum sebentar lagi” kata salah seorang temannya. “Maaf, lain kali saja, aku harus pulang sekarang, adikku sendirian dirumah, lagian aku sudah cukup mabuk” Mark berdiri dari kursinya “kapan-kapan jika kalian ada waktu, datanglah kerumahku, aku akan masak makanan yang enak buat kalian” Mark tersenyum dengan ramah. “Baiklah, tunggu saja nanti, kita akan datang” kata salah seorang temannya. Mark meninggalkan teman-temannya dan berjalan keluar menuju pintu bar. “Hmm, kepalaku mulai pusing” pikirnya. Mark berjalan menuju parkiran dan menemukan mobilnya. Seketika Mark membuka pintu mobilnya, dia tak sengaja melihat seseorang berdiri didepan pintu bar masuk tadi. Mark melihat seorang wanita berdiri menghadap kearah Mark, wanita itu tampak kaku, pucat dan tatapannya terlihat kosong. Mark menggoyang-goyangkan kepalanya, mengucek-ngucek matanya, lalu melihat kembali kearah wanita tersebut. Tetapi saat dia melihat kembali, wanita itu sudah tidak ada. “Tuh kan, sepertinya aku mabuk, aku harus berhati-hati” katanya. Mark membuka pintu dan masuk kedalam mobil, menghidupkan mesin lalu mengarahkan mobilnya kearah jalanan. Mark menjalankan mobilnya secara pelan-pelan dan memastikan kesadarannya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Mark pun sudah sampai dirumahnya, dia memarkirkan mobilnya didepan rumahnya. Mark meninggalkan mobilnya dalam keadaan terkunci lalu berjalan kepintu masuk rumah, Mark menekan tombol bel yang ada disamping pintu rumah. Tak lama, dia mulai merasa aneh dan dingin disekujur area belakang tubuhnya. Mark menoleh kebelakangnya dan tidak melihat apa-apa. Mark kembali menekan tombol bel , tetapi tidak ada respon dari dalam rumah. Mark mencoba berteriak dan mengetuk-ngetuk pintu, memanggil adiknya tetapi tetap nihil, dan bahkan tidak ada tanda-tanda aktivitas didalam rumah pada saat itu. Memang pada saat itu rumah terlihat gelap, bahkan lampu halaman yang harusnya hidup otomatis dimalam hari tidak menyala. Apa Miley sedang berada diluar? Coba aku hubungi pikirnya. Mark mengambil ponsel didalam tasnya dan mencoba menghubungi Miley, tetapi gagal. Dia mencoba menghubungi berkali-kali dan gagal. Mark bingung dan mencoba memeriksa sinyal ponselnya dan ternyata terdapat gangguan pada sinyal diponselnya. “Yang benar saja” Mark menghela nafas dan dia mencoba berbagai cara tetapi tetap tidak ada respon dari dalam rumah.

Mark mulai kelelahan, dan mulai kesal. Mark memutuskan untuk membuka jaket yang dikenakannya dan meletakkan tasnya di depan pintu rumah, dia mencoba memanjat salah satu pohon yang ada didepan rumahnya yang mana pohon tersebut memiliki dahan yang cukup keras dan besar yang bisa terhubung kejendela kamar Miley. Mark mulai perlahan-lahan sesaat berada didahan pohon, dia mencoba mendekati jendela kamar Miley dan berhasil. Dia melihat Miley sedang tidur dikamarnya, Mark kesal dan mengetuk-ngetuk jendela kamar Miley, tetapi Miley tetap tidak bangun. Mark pun mencoba mengetuk jendela kamar tidur lagi dan memanggil adiknya secara berulang-ulang. Hingga akhirnya Mark terhenti, pandangannya tertuju kearah sudut kamar Miley. Dia melihat satu sosok sedang berdiri disudut ruangan yang gelap memperhatikan Miley. Spontan Mark merasa ketakutan karna sosok itu mulai mendekati Miley. Mark mencoba memanggil Miley dengan suara yang keras dan mengetuk jendela kamarnya dengan keras, agar adiknya segera bangun. Mark mulai panik karna sosok itu semakin dekat dengan Miley. Sosok yang awalnya mulai tidak terlihat, semakin kesini semakin jelas terlihat. Mark kaget karna yang dilihatnya sama persis dengan apa yang dia lihat didepan pintu bar tadi. Sosok wanita yang kaku, pucat dan telihat kosong itu memandang kearah Mark dan tersenyum. Tiba-tiba saja ketakutan menyelimuti Mark dan membuat Mark jatuh dari pohon yang tinggi itu menuju ketanah dan Mark pingsan.

To be Continue

Sebelumnya > https://blackrose10.home.blog/2020/06/18/santa-monica-introduction/
Selanjutnya > https://blackrose10.home.blog/2020/06/27/santa-monica-riddle/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s