Story by BlackRose
Mark mengendarai mobilnya, sedangkan Miley duduk disamping Mark sambil memainkan ponselnya. “Dari tadi aku memikirkan sebaiknya kita makan apa, tapi aku bingung, kau ada ide?” tanya Mark. “Bagaimana kalau kita makan di Bailey’s saja, aku ingin makan ayam goreng” jawab Miley. “Haahh, benar juga, kebetulan aku ingin makan pudingnya, sudah lama aku tidak makan puding Bailey’s.” “Oh ya, kau benar juga, sudah lama sekali, kira-kira kapan terakhir kita makan disana ya?” Miley sedang mencoba mengingat kembali kenangan itu namun tiba-tiba saja Mark menjawab “tahun lalu.” “Ya benar, tahun lalu” Miley merasa antusias “sudah lama sekali.” Tiba-tiba suasana antusias tadi berubah hening, Miley melanjutkan fokusnya terhadap ponselnya, sedangkan Mark kembali fokus mengendarai mobilnya.
Akhirnya mereka tiba didepan restoran Bailey’s. Mark mencari tempat yang pas untuk memarkirkan mobilnya, “sepertinya kita parkir disini saja” kata Mark. Akhirnya Mark dan Miley selesai memarkirkan mobilnya, Mark mematikan mesin mobilnya, melepas sabuknya dan membuka pintu mobil dan menguncinya. “Waahh, aroma ayam gorengnya terasa sampai sini” kata Miley sambil mengendus-ndus aroma yang sangat wangi dari dalam restoran tersebut. Mereka pun masuk kedalam tempat tersebut dan mereka berdua sangat terkejut melihat antrian yang sangat panjang. “Wah, ini gila, kenapa bisa seramai ini?” tanya Mark heran. “Lihat, disini tidak ada lagi tempat duduk yang kosong” kata Miley. Mark melihat sekelilingnya dan membenarkan perkataan Miley. “Aku rasa kita tidak bisa makan disini” kata Mark, “yup, sebaiknya kita pindah ketempat lain saja” balas Miley. Mereka berdua pun pergi keluar meninggalkan tempat tersebut.
Mereka berdua berdiri kebingungan. “Sayang sekali, padahal aku ingin makan pudingnya” kata Mark. “Kalau begitu, lain kali saja. Kita cari tempat lain” kata Miley. Mark dan Miley berjalan mencari tempat disekitarnya. Mark sengaja membiarkan mobilnya tetap terparkir didekat situ. Mereka berdua berjalan kaki beberapa puluh meter dan akhirnya menemukan tempat yang pas yang mana juga menjual ayam goreng, tetapi ini lebih kepada tempat yang sederhana dibandingkan Bailey’s yang besar. “Sebaiknya kita makan disini saja” kata Miley. “Hmm, aku ikut saja” jawab Mark. Mark dan Miley masuk ke tempat makan tersebut. “Kedai Lin Tong Fang??!!” Mark membaca tulisan dipapan yang ada diatas pintu masuk. Miley tersenyum lucu melihat Mark yang kebingungan sekaligus lucu mendengar Mark menyebutkan nama tempat tersebut. “Lin Tong Fang Miley, kenapa kau ketawa?” tanya Mark sambil bergurau. “Stop, jangan sebut itu lagi, tidak cocok untukmu” Miley memberitahu kakaknya. “Baiklah” kata Mark.
“Ada yang bisa saya bantu?” tanya salah seorang gadis berparas asia menghampiri mereka berdua. “Ah kami ingin makan disini” kata Miley. “Baiklah, ikut aku” kata wanita tersebut. Mereka berdua mengikuti wanita tersebut. Mark memperhatikan sekelilingnya, melihat ornamen-ornamen khas cina dan lukisan-lukisan bunga sakura serta patung-patung dewa yang tersusun rapi di setiap dinding ruangan. Sedangkan Miley memperhatikan wanita yang melayani mereka dari belakang. “Kita sudah sampai, silahkan duduk” kata wanita tersebut. “Aneh, bukankah ini terlalu kedalam, maksudku, kenapa kita tidak makan didekat pintu masuk tadi saja?!” tanya Miley keheranan. “Maaf, tempat tadi sudah dipesan untuk sebuah acara, jadi saya memberikan ruangan vip kami untuk tuan dan nona. Kebetulan ruangan vip kami hanya tersedia untuk beberapa orang saja, jadi tidak bisa digunakan untuk acara besar, sedangkan diluar sana mampu menampung lebih dari 20 orang” jelas wanita tersebut.
“Tidak masalah, lagian kami datang kesini hanya untuk makan” kata Mark. Yah, ada benarnya juga, tapi kok terasa aneh?! ya sudahlah, tidak perlu dipikirkan, kata Miley dalam hati. Akhirnya mereka berdua masuk kedalam ruangan yang terbilang tidak cukup luas, terbatas hanya untuk maksimal 5 orang saja. Mark mengambil daftar menu yang ada diatas meja, begitu juga Miley. “Miley, lihat ini.. mereka juga menyediakan puding disini” kata Mark sambil menunjukkan menu puding. “ya, kalau begitu aku pesan super wings dengan saus caramel, puding susu dan minumnya aku pesan orange juice” kata Miley kepada wanita pelayan itu. “Aku juga sama, tapi aku pesan pudingnya dua dan tambahkan air putih satu gelas saja” kata Mark. “Baiklah, kalau begitu super wings dengan saus caramel 2, orange juice 2, puding susu 3, dan air putih 1 gelas ?!” tanya wanita tersebut untuk memastikan kembali pesanan mereka berdua. “Ya, benar” jawab Mark. “Kalau begitu, mohon ditunggu sebentar, terimakasih” akhirnya wanita tersebut pergi keluar ruang meninggalkan Mark dan Miley.
_____________________________________________________________________________________________
Setelah selesai makan dan membayar semua pesanan mereka, mereka berdua pergi meninggalkan kedai tersebut. Saat hendak berjalan menuju keluar, Miley secara tidak sengaja menatap sekilas wanita yang melayani mereka yang berdiri disudut ruangan. Wanita itu menatap Miley dengan penuh tatapan dingin. Miley memalingkan wajahnya dan keluar dari kedai tersebut. Sesampainya diluar, Mark dan Miley merasa bisa bernafas dengan lega. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dan Mark bertanya kepada Miley, “apa kau merasa sesak juga didalam tadi?” tanya Mark. Miley merasa kalau Mark merasakan hal yang sama ketika makan didalam kedai tadi. Lalu, Miley bertanya kembali kepada Mark, “apa kau tidak merasa aneh dengan wanita tadi?” Miley memberi pertanyaan yang membuat Mark penasaran, “Wanita tadi? yang dikedai? Ntahlah.. memang sedikit aneh sih, menurutku” jawab Mark.
“Sedikit aneh?” Miley mengernyitkan alisnya, “jelas tadi dia sangat aneh” Miley melanjutkan “kau tadi tidak lihat cara dia melihatku? sepanjang kita dikedai tadi” tanya Miley. “Oh ya? Bagaimana cara dia melihatmu?” Mark bertanya dengan heran. “Mark, sungguh kau sepertinya hanya focus pada makanan saja” kata Miley sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, “bagaimana cara dia menatapku? aku tidak bisa menjelaskannya bagaimana? tapi tadi itu jelas, dia menatapku dengan tatapan yang dingin” Miley menghela nafasnya, “kenapa akhir-akhir ini aku terus saja mengalami hal-hal yang aneh?” Miley sedikit kesal, Mark hanya bisa berdiam saja, karna dia juga merasa hal-hal tersebut juga dia alami saat ini.
To be Continue
Sebelumnya > https://blackrose10.home.blog/2020/06/27/santa-monica-riddle/
Selanjutnya > https://blackrose10.home.blog/2020/07/07/santa-monica-kim-felix/