Melihat-lihat ‘Kandang Buaya’ di Medan

Plang Penangkaran Buaya Asam Kumbang

Untuk pertama kalinya aku bisa melihat buaya yang asli di Penangkaran Buaya selain di TV atau di ‘jalanan’ (ups, kidding). Penangkaran Asam Kumbang Medan termasuk rumah penampungan satwa dikota Medan, khususnya untu hewan buaya. Lokasi ini terletak di jl. Bunga Raya II, Asam Kumbang, Kec.Medan Selayang, Kota Medan. Buat yang mau mengunjungi tempat ini tapi tak tau jalan, kalian bisa pakai google maps, karna aku juga pakai google maps walaupun sempat tersesat dijalan hampir sejam. Mau bilang Google Maps b*ngsat karna dibawa muter-muter, tapi Alhamdulillah sampai juga.

Pintu Masuk Penangkaran Buaya Asam Kumbang Medan

Sempat juga aku bertanya-tanya kepada orang-orang, hingga akhirnya aku menemukan tempat ini. Untungnya, ukuran tulisan pintu masuknya cukup besar, sehingga mataku yang rabun ini bisa ‘sedikit’ membaca tulisannya. Okedeh, cus aku masuk. Saat pertama kali masuk, otomatis aku bakal cari tempat buat markirin motorku dong. Untungnya, akses tempat parkirnya mudah. Nah pas saat markirin motor, kita bakal dikasih tuh karcis berupa nomor dan kita harus bayar langsung uang parkir pada saat itu juga, sebesar Rp. 3.000, ya sudah kubayar deh. Alhamdulillahnya, tempat parkirnya cukup aman karna ada penjaganya, jadi aku bisa meninggalkan helm hello kittyku dijok motorku, hehe.

Untuk masuk kedalamnya, kita harus beli tiket yang mana prorangnya dikenakan Rp. 10.000 (untuk anak-anak dan orang dewasa harganya sama). Pas bayar sama seperti tempat lainnya, disini pakai antri. Karna aku malas ngantri, jadinya aku duduk sebentar deh sampai orangnya kagak ada lagi. Jadi pada saat nunggu, kusempat-sempatin deh buat ngambil foto.

Sebelum masuk kedalam, buat kamu yang mau beli makanan/jajanan, ditempat pembayaran tersedia jajan-jajanan yang dijual. Ada minuman botol yang tersusun didalam kulkas atau snack yang tersusun di atas/dalam steling kaca. Kamu bisa beli disini sebelum kamu masuk, atau kamu bisa juga beli makanan yang ada didalam taman buaya. Walaupun yang berjualan didalam hanya ada satu orang (lebih tepatnya bentukannya seperti kantin yang menjual gorengan, migoreng/rebus).

Setelah pembayaran selesai, kita akan memasuk pintu kecil berwarna putih yang terletak disamping tempat loket pembayaran. Kita berjalan melewati lorong kecil yang mana disebelah kanan kita langsung terdapat kandang buaya. Pertama kali terkejut karna jumlah buaya dalam satu kandang itu banyak, jadi menumpuk begitu. Sepanjang lorong kandang tersusun dengan jumlah buaya yang banyak didalamnya. Aku membayangkan ponakan kecilku masuk kedalam kandang tersebut dan membayangkan dirinya menjadi santapan mereka (huuu, seram).

Jumlah kandang buaya didalam begitu banyak, dan disetiap kandangnya jumlah buayanya lebih banyak. Ada satu buaya yang ukurannya sangat besar, tapi sayangnya lupa kufoto. Saat aku memasuki kedalam, ternyata pengunjung tempat ini cukup ramai. Ada yang datang bersama keluarga, teman, sahabat dan pacar (?), dan aku… seperti biasa, sendirian lagiiii (huuuu,, galauku bikin aku tak keren, harusnya aku tampak cool saja gitu lho). Oke lanjut, disini kita bisa foto dengan buayanya langsung lho. Cukup bayar Rp. 5.000/orang kamu bisa foto sampai puas.

Sempat heran juga kenapa buaya yang satu ini agak berbeda dengan yang lain. Jadi aku bertanya deh sama penjaga buayanya, dan beliau bilang kalau buaya yang satu ini memang sudah dari sananya seperti itu, dan menurutku sih karna buayanya agak berbeda karna warna kulitnya, jadi kupikir emang sengaja dijadikan objek foto buat para pengunjung yang ingin berfoto. Didalam tempat ini pun ternyata ada danau yang ukurannya cukup luas. Tapi buat yang punya anak dan membawa anaknya ketempat ini perlu dijaga ya, karna didanau ini banyak jumlah buaya yang tampaknya “lapar”.

Kita bisa menyaksikan buaya yang sedang diberi makanan oleh penjaga biuaya dari balik pagar. Atau kita bisa memberikan makanan pada hewan tersebut. Kemarin aku sempat ditawarkan untuk memberi makan pada buaya tersebut, namun aku menolak.

Setelah melihat-lihat buaya yang ada didanau, kuputuskan untuk menelusuri taman bagian lainnya. Ternyata dibagan taman yang lain, ada juga tempat bermain anak-anak walaupun sayangnya tidak begitu banyak. Ada juga tempat duduk ayunan yang bisa diduduki dengan santai dikala lelah berjalan-jalan didalam taman. Selain itu terdapat juga pandopo tapi tidak bisa dimasuki oleh siapapun karna ditutup. Bukan hanya itu saja, ada juga kandang hewan selain buaya didkeat bagian taman bermain, salah satunya kandang monyet.

Yah, tidak ada yang bisa dilihat disini kecuali melihat buaya-buaya yang tersusun didalam kandang. Sempat aku hitung juga jumlah kandang didalamnya, ada sekitaran 7-8 gitu (lupa-lupa ingat). Yah pokoknya buat kamu yang mau datang kesini, silahkan liat langsung, lokasinya sudah aku jelaskan diawal tadi. Mumpung selagi hidup masih bisa liat buaya yang asli, bukan yang di TV, bukan yang dijalanan, wkwkwwk. Oke deh, sekian dulu tulisanku kalini. Seperti biasa, jika ada salah kata ataupun penulisan, aku mohon maaf. hehehe. Semoga bisa menjadi informasi dan referensi bagi teman-teman semua, see ya.

Bonus :

Penulis : BlackRose | Gambar diambil oleh : BlackRose

Instagram : https://www.instagram.com/blackrose_f10/

Tulisanku lainnya :

https://blackrose10.home.blog/2020/11/12/berkunjung-ke-istana-maimun-saat-pandemi/

Cerita Pendek :

https://blackrose10.home.blog/2020/06/10/santa-monica-that-night/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s