Acara Peluncuran Buku “Bumi Perempuan”, Karya 4 Penulis Perempuan Medan

Aku selalu menganggap orang yang bisa menulis sebuah buku adalah orang-orang yang hebat. Mengapa? Karna bagiku, buku merupakan salah satu investasi terbesar dalam hidup ini. Pernahkah teman-teman mendengar tentang kalimat seperti ini? “Menulis buku, merupakan suatu amalan jariyah, yang mana ketika kamu telah pergi dari dunia ini, amalan tersebut tidak akan hilang, tetapi tetap mengalir.” Itulah mengapa aku mengatakan buku merupakan investasi yang terbesar, tidak terkecuali buat yang membacanya. Aku pribadi, suka membaca buku. Kalau teman-teman bertanya buku apa yang aku baca, aku membaca semua buku. Buku yang paling dominan aku baca? buku tentang pengembangan diri, bisnis dan psikologi. 3 jenis buku yang paling sering aku baca. Setiap kali aku membeli sebuah buku, aku akan mencari salah satu dari ketiga jenis buku diatas. Anehnya, aku bisa menghabiskan dalam waktu beberapa hari untuk membaca sebuah buku yang jenisnya dari ketiga hal. Beda dengan buku-buku lain seperti novel romansa, fiksi atau diluar dari itu. Manusia memang unik ya.

Jadi, cerita tentang buku. Beberapa saat lalu aku bertemu dengan seorang wanita yang baru saja aku kenal di sebuah acara nobar film dokumenter di salah satu kedai kopi yang cukup terkenal di Kota Medan, yaitu Literacy Coffee. Wanita yang tidak pernah aku temui sebelumnya, awalnya aku merasa seperti tidak asing. Tetapi karna aku memiliki penglihatan yang buruk dan memori ingatan yang juga buruk, jadi aku merasa biasa saja. Hingga akhirnya kami mengobrol berdua, sampai pada akhirnya mengetahui kalau beliau merupakan salah satu seorang sutradara wanita di kota Medan yang bernama Djenni Buteto Aku yang terbilang cukup tidak mengetahui informasi tentang perfilman di Medan, pernah mencari tahu tenatng sutradara wanita yang satu ini. Dikarenakan pada beberapa saat tahun lalu (mungkin ada sekitar tahun 2015-2016, aku kurang tahu ditahun berapa pastinya) pernah melihat sebuah poster film lokal disebuah sosial media yang berjudul La Lebay. Aku yang pada saat itu melihatnya, berpikir bahwa “orang Medan bikin film, gimana ceritanya?”. Singkat cerita aku melihat siapa sutradara pembuat film tersebut, aku mencari tahu sedikit tentangnya.

Acara Launching Buku “Bumi Perempuan”

Balik lagi, ketika kami mengobrol satu sama lain. Beliau mengatakan bahwa dia akan meluncurkan sebuah buku yang mana dia tulis bersama dengan 3 orang penulis lainnya. Aku yang merupakan salah satu orang yang sangat suka dengan buku dan suka menulis, merasa excited mendengarnya dan merasa penasaran dengan buku yang ia tulis bersama dengan 3 penulis lainnya. Jadi beliau memberitahukan waktu dan tempat acara launching buku yang berjudul “Bumi Perempuan” itu berlangsung. Singkat cerita, aku datang ke acara tersebut yang diadakan di Caldera Coffee. Aku datang dan melihat kak Djenni sudah berada dilokasi acara tersebut bersama dengan 2 penulis lainnya (salah seorang penulis tidak berada diacara itu karna ada urusan lain). Aku mendatangi kak Djenni yang sedang bersiap-siap untuk acara tersebut, memberikan salam sapa dan semangat (wkwkwkw) lalu mencari meja untuk tempatku duduk.

Tidak ada satupun yang kukenal diacara itu kecuali kak Djenni, hingga akhirnya aku bertemu dengan seorang yang aku kenal yaitu kak Siska. Kak Siska juga orang yang baru aku kenal di tempat yang sama sebelumnya dengan tempat pertama kali aku berkenalan dengan kak Djenni. Kak Siska merupakan seorang pengacara sekaligus teman kak Djenni. Kami pada saat itu mengobrol berempat (ada satu orang laiki-laki) disebuah meja di dalam ruangan Literacy Coffee itu. Balik lagi, jadi diacara itu aku bersama kak Siska berada pada satu meja yang sama. Dalam hatiku berkata syukurlah, ada orang yang kukenal selain kak Djenni.

Sebuah video seorang endorser buku “Bumi Perempuan” yang diputar pada awal acara

Acarapun telah dimulai. Pada saat pembukaan yang diisi oleh pengenalan serta pemutaran suatu video seorang endorser yang telah membaca buku tersebut. Lalu ada kata sambutan dari setiap penulis buku tersebut. Diantara para penulis tersebut, ada satu yang menarik perhatianku, yaitu penulis buku yang bernama Marina Novianti. Kenapa? jawabannya adalah penampilannya pada saat acara tersebut, sangat unik. Pada saat aku melihat beliau, terpintas sedikit pikiran dikepalaku, bahwa berbeda itu unik.

Penyampaian kata sambutan oleh 3 penulis buku “Bumi Perempuan”
Marina Novianti (baju merah), Sri RM Simanungkalit (baju putih), Djenni Buteto (baju biru dongker)

Setelah acara kata sambutan selesai, masuklah sesi dimana buku tersebut akan dibedah oleh 2 orang pembedah buku yang turut hadir diacara tersebut. Tetapi sebelum sesi bedah buku dimulai, para pembedah buku dan para penulis mengambil foto terlebih dahulu sebagai dokumentasi acara tersebut. Kemudian, sesi bedah buku dimulai.

Sesi pembedahan buku pun berlangsung lebih kurang dua jam. Yang aman setelah sesi tersebut berakhir, masuk kesesi selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang hanya membuka 3 pertanyaan saja (waktu pada saat itu tidak banyak dikarnakan memasuki waktu maghrib, jadi pertanyaan dibatasi hanya 3 ).

Di sesi tanya jawab ini, aku tidak terlalu mengikuti dikarnakan pertanyaan-pertanyaan tersebutakan dijawab setelah Maghrib usai. Setelah itu, akan ada acara art performance yang diisi oleh para muda mudi kreatif serta penulisnya juga mengisi acar tersebut. Aku yang tidak banyak memiliki waktu harus pulang karna aku memiliki suatu urusan yang harus aku selesaikan pada malam hari itu. Jadi aku memutuskan untuk mendatangi kak Djenni yang sedang bersama dengan para penulis lainnya. Aku sangat senang dan memberikan ucapan selamat kepada Kak Djenni dan lainnya. Aku pun tidak lupa untuk meminta tanda tangan dari setiap para penulis, dan aku juga tidak lupa untuk berfoto bersama dengan salah satu penulisnya yaitu kak Djenni Buteto.

Yah itulah cerita kunjunganku ke acara launching buku “Bumi Perempuan” yang ditulis oleh 4 penulis perempuan di kota Medan. Sayang sekali, aku tidak bisa ikut menyaksikan acara art performancenya dikarenakan aku harus pulang. Tapi tetap, aku mendapatkan kesan dalam acara tersebut, yang mana aku menjadi lebih bersemangat untuk menulis lagi dan lagi. Aku pun jadi kepikiran untuk menulis sebuah buku juga. Aku bermimpi suatu saat aku ingin menjadi seperti mereka. Bisa membuat buku hasil dari tulisan dan pemikiranku sendiri adalah suatu hal yang ingin aku lakukan kedepannya, semangat !!

Penulis : BlackRose
Instagram : https://www.instagram.com/blackrose_f10/

Tulisanku sebelumnya > https://blackrose10.home.blog/2019/11/19/bicara-itu-ada-seninya-oh-su-hyang/

2 thoughts on “Acara Peluncuran Buku “Bumi Perempuan”, Karya 4 Penulis Perempuan Medan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s