Semakin kesini, hidup tanpa kopi itu sepertinya sudah gak bisa dielakkan lagi. Pada saat apapun, kapanpun dan dimanapun, pasti minumnya minum kopi. Aku yang biasanya suka sekali menikmati kopi ntah itu disaat bekerja, bersama teman-teman, belajar atau apapun itu pastinya selalu pergi ketempat-tempat seperti coffeeshop, kedai kopi, atau kafe-kafe bahkan warung kopi sekalipun. Eh emang apa bedanya? Menurutku beda, dari segi konsep dan bentuk tempatnya. Apalagi di Medan sudah banyak tempat-tempat yang seperti itu. Aku yang bekerja sebagai pekerja lepas ini pun hampir setiap hari mengonsumsi kopi. Dan oleh karna itu hampir setiap minggunya bisa ada sekitar 2 atau 3 kali pasti aku selalu mendatangi tempat-tempat yang berbeda buat ngopi. Kalau gak, itu rasanya agak gimana gitu. Pokoknya saat sedang ada kerjaan didepan laptop, membaca buku, dengerin musik atau sebelum olahraga, aku selalu dan itu wajib harus minum kopi dulu. Dan kupikir banyak orang-orang yang sama sepertiku.
Jadi cerita punya cerita karna aku sangat suka datang ke tempat-tempat yang berbeda buat ngopi, Kali ini aku mencoba untuk datang ke Repvblik Kopi. Buat teman-teman yang tinggal di kota Medan khususnya yang penikmat kopi, pasti ada beberapa yang sudah tau tempat ini. Tempat ini membuatku penasaran seperti apa sih sampai-sampai ada kata-kata “Kopi Simpanan Mertua” (unik sih). Sebelum itu aku sempat mengecek sosial media Repvblik Kopi. Mereka menggunakan biji kopi arabika 100% dari pulau sumatra yang disimpan selama 3 tahun, sudah pasti mereka punya khas tersendiri untuk kopinya jadinya tambah penasaran. Ditambah lagi beberapa temanku pernah ada yang rekomendasiin tempat ini karna tempatnya enak banget buat santai. Secara pribadi ketika aku datang ketempat ini memang iya, tempatnya sangat tenang, apalagi didukung suasana aesthetic didalamnya membuatku lebih nyaman untuk duduk-duduk ngopi sambil baca buku. Tetapi jujur saja, aku termasuk orang yang kurang mengetahui tentang dunia perkopian (hanya kulit luarnya saja), melainkan hanya sebagai penikmat . Walaupun hanya sebagai penikmat, tentu aku bisa megetahui kopi yang enak dengan yang tidak, hehe.
Balik lagi, aku pun datang kekafe ini, sendirian. Kebetulan pada saat itu aku habis mengunjungi tempat acara teman wisuda. Awalnya aku berniat ingin mendatangi sebuah museum yang lokasinya gak jauh dari tempat temanku wisuda itu. Namun sayangnya, museum tersebut malah tutup, jadi kuputuskan aku pergi ke kafe Repvblik Kopi yang gedungnya pas berada disebelah museum tersebut. Memang uda ada planning sejak lama ingin pergi kekafe itu, jadi kebetulan saja karna teman wisuda disebuah hotel yang gak jauh dari museum itu. Pikirku sekalian aja kalau sehabis dari situ, aku pergi kemuseum tersebut, lalu kemudian aku ngopi sebentar dikafe itu sambil membaca buku yang kubawa (tadinya). Tapi sayangnya museum itu tutup jadi next time saja. Saat di Repvblik Kopi , aku memesan Cappucino. Kuakui disini terbilang agak lumayan harganya. Tapi balik lagi, kalau untuk orang sepertiku ya sah-sah saja.

Kuperhatikan seluruh dekorasi diruangan tersebut. Banyak perabot-perabot antik serta foto-foto (sepertinya foto lama) yang dipajang didinding ruangan tersebut. Aku tidak tau kapan berdirinya kafe Repvblik Kopi ini, tapi mungkin saja sudah lama (tapi gak tau juga, hehe). Akupun merasa nyaman duduk didalamnya, penglihatanku terasa dimanjakan oleh isi kafe tersebut. Akupun menikmati waktuku duduk dikafe itu. Walaupun ada sedikit berisik-berisik suara kendaraan lalu lalang karna lokasi kafe tersebut berada dipinggir jalan raya dan ditengah-tengah kota, namun kita yang ada didalamnya tidak begitu terganggu.
Setelah beberapa jam aku duduk dan kopiku mulai habis, akhirnya kuputuskan untuk pulang. Tak lupa seperti biasa aku yang suka foto ini mengambil gambar-gambar sudut ruangan tersebut untuk kebutuhan blog fotografiku (selain blog ini ada blog satu lagi khusus fotografi), untungnya diizinkan, hehe.
Dibawah ini foto-foto yang kuambil untuk keperluan blog fotografiku
Yah, itu saja yang bisa kuceritakan saat aku berkunjung ke Repvblik Kopi. Buat teman-teman yang mau datang kesini, lokasinya ada dijalan Pemuda No. 19 F-G, Medan, Indonesia. Tepatnya disebelah gedung Museum Uang Sumatera atau namanya Gedung Juang 45. Untuk itu, sekian dulu postinganku kali ini, aku mohon maaf jika ada salah-salah kata atau apapun itu. Terimakasih, dan sampai jumpa dipostinganku selanjutnya, hehe.
Penulis : BlackRose | Gambar diambil oleh : BlackRose
Sosial Media :
Instagram : https://www.instagram.com/blackrose_f10/
Facebook : https://www.facebook.com/farinatjahaja10
LinkedIn : https://www.linkedin.com/in/farina-tjahaja
Artikel lainnya >>
https://blackrose10.home.blog/2020/12/23/drama-start-up-pentingnya-sikap-profesional-dalam-berbisnis/
https://blackrose10.home.blog/2020/12/18/ulasan-jujurku-tentang-buku-bumi-perempuan-karya-4-penulis-medan/
https://blackrose10.home.blog/2020/12/16/the-brewing-space-tempat-yang-pas-untuk-menikmati-cold-brew-di-kota-medan/
https://blackrose10.home.blog/2020/11/25/berkunjung-ke-kediaman-tjong-a-fie-di-kota-medan-part-1/