Berbicara tentang tempat ngopi, sebelum-sebelumnya aku uda sering banget nulis tentang tempat-tempat ngopi yang aku kunjungi khususnya dikota Medan ini, yang mana menurutku disetiap tempatnya memiliki konsep dan kelebihannya masing-masing, serta tidak lupa juga tentang citarasa menu kopi disetiap tempat ngopi masing-masing. Asik sih, keliling-keliling sambil menikmati kopi yang berbeda-beda, contohnya seperti diartikel kali ini yang mana aku mengunjungi satu tempat ngopi yang menurutku cukup unik. Kalau biasanya tempat-tempat ngopi seperti kafe yang dipenuhi dengan dekorasi yang aestetik atau dipenuhi dengan barang-barang antik, kedai-kedai kopi yang konsepnya sederhana dan bernuansa lokal, serta coffeeshop yang konsepnya minimalis yang sudah bertebaran dimana-mana. Kali ini aku menemukan satu tempat ngopi yang cukup unik konsepnya yang mana tempat ngopi ini hanya menggunakan gerobak saja. Gimana? unikkan??!! Namanya adalah Gropi +62.
Mengusung konsep gerobak, membuatku penasaran untuk datang ketempat ini. Yah, seperti biasa datang dan lalu menjelma sebagai coffeehunter. Aku menjuluki diriku seperti itu, wkwkwk. Singkat cerita, pemilik tempat ini adalah temanku sendiri, Rizki Perdana. Akhirnya aku pun datang ke Gropi +62, dan bertemu dengan temanku yang sudah lama tidak bertemu lebih kurang 4 tahun itu. Aku pun datang disaat waktu menjelang malam (pas abis solat maghrib), dan ketika aku datang dia masih solat (applause for him). Lanjut, aku pun memesan menu kopi manual brew, yaitu V60. Sesungguhnya, aku cukup excited untuk mencoba kopi buatan temanku itu. Dan ketika aku mencoba kopi buatannya, secara tak sengaja aku menganggukkan kepalaku (yang artinya iya). Sudah pernah aku bilang diartikel sebelumnya, aku memang tidak tahu menahu secara persis dunia perkopian itu, bahkan biji-biji kopi atau apapun itu aku tidak ngerti, tapi aku pastilah bisa membedakan mana kopi yang enak dengan yang tidak, makanya aku sebut diriku ini penikmat atau coffeehunter (wkwkkwkw).
V60 Gropi+62
Balik lagi setelah dia selesai membuatkan beberapa menu minuman untuk pengunjung lainnya, akhirnya kami pun ngobrol-ngobrol berdua. Jujur, awalnya aku sedikit canggung dan segan karna you know me lah orangnya kayak apa, seganan. Jadi ya sudah, ngobrol-ngobrol biasa dan tanya-tanya tentang bagaimana perjalanannya hingga bisa membuka usaha sendiri. Karna sedikit cerita, temanku yang satu ini merupakan salah satu sosok yang dulu pernah membuka pikiranku tentang kehidupan dan belajar tentang kehidupan, (bahkan sampai sekarang aku masih mengingat kata-katanya dan itulah yang masih aku pegang sampai sekarang yang membentuk diriku sekarang ini). Kurang lebih juga aku pun mengetahui bagaimana temanku yang satu ini dulunya cerita tentang kisah kehidupannya sebelum kami saling mengenal (walaupun aku merasa masih banyak hal yang tidak aku ketahui tentangnya). Yang aku tau, yang kurasakan saat ini adalah rasa salut kepadanya.
Singkat cerita, kami ngobrol-ngobrol dan bertanya-tanya tentang sejarah dirinya bisa membuka kedai kopi. “Awalnya aku bekerja dengan pemilik gerobak ini, jualan kopi juga tapi lokasinya didepan mesjid (mesjid Al-Jihad),” ungkap Rizki dan lanjut, “walaupun sebelumnya sempat berpindah-pindah kerja jadi waiters di kafe A dan dikedai kopi B (salah satu franchise kopi yang cukup terkenal di Indonesia) sebagai manajer tapi sekarang gerobak ini aku yang punya” katanya. Ngobrol-ngobrol ngobrol-ngobrol, akupun mencoba mengulik sedikit tentang temanku ini, ya aku rada kepo gitu. “Jadi ki, kok bisa lah kau ada ide buat usaha kedai kopi gerobak ini?” tanyaku (karna kupikir ini sangat unik). “Ini sebenarnya ide dengan kawanku, kami berdua yang menjalankan usaha ini, bedanya temanku stay dikedai kopi yang dijalan Merak (daerah sunggal) dan aku stay disini, tapi nama kedainya beda kalau disini Gropi+62 disana Gropi061,” Ungkap Rizki dengan sangat jelas. Hooo, akupun tercengang karna ternyata Gropi ini ada dua tempat. Kalau Gropi+62 berlokasi di dekat mesjid Al-Jihad samping 212 Mart, yang satu lagi Gropi061 ada dijalan Merak (ntar diakhir tulisan ini aku bakal cantumkan informasi lengkap mengenai Gropi+62 dan Gropi061).
Next, akupun bertemu dengan pengunjung-pengunjung lain ditempat ini yang ternyata pelanggan tetap ditempat ini yang setiap malamnya selalu duduk ngopi-ngopi disni. Beliau adalah Pak Hari. Kami pun untuk pertama kalinya bertemu ditempat itu, dan beliau orangnya ternyata sangat ramah. Berjam-jam kami mengobrol, banyak inspirasi yang kudapatkan ditempat ini. Temanku, Rizki yang dari dulu tak pernah berubah sampai sekarang, masih selalu memberikan masukan dan ide cemerlangnya yang mana membuatku makin terbuka, lagi. Ditambah dengan Pak Hari yang memberikan masukan dan cerita yang membuatku bisa berkata seperti ini, “aduh ki, aku datang ketempatmu buat menulis, ternyata double yang kudapatkan, ide dan inspirasi,” kataku. Waktu demi waktu kami mengobrol tak terasa kopi V60 ku habis, tapi aku merasa malas banget pada saat itu untuk bangkit pulang, karna kupikir tutupnya jam 11.00 malam dan pada saat itu masih jam 09.00 malam, jadi akupun memesan kopi lagi. “Ki, menu yang paling banyak dipesan orang-orang sini apa ki?” tanyaku penasaran. “Sanger Espresso, orang-orang sering pesan yang itu,” jawab Rizki. Akhirnya karna aku ingin mencobanya, jadi aku pesan 1 sanger espresso, “ya uda ki, itu satu ya” kataku.
Tak berapa lama kopi sanger espresso pesananku akhirnya siap buat disajikan, aku pun penasaran kenapa orang-orang sering pesan ini, ternyata setelah aku coba, aku tertawa. Dan Pak Hari yang pada saat itu ada disitu juga ikut tersenyum, “gimana ?” tanya pak Hari, karna pada saat itu beliau memesan minuman yang sama. Akupun tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepala. Tak terasa, kami pun mengobrol-ngobrol malam itu hingga hampir larut, aku yang sibuk untuk fokus mendengar cerita dari Pak Hari dan juga Rizki akhirnya memutuskan untuk pulang. Aku, pertama kalinya menikmati kopi dengan nuansa yang penuh kehangatan seperti ini. Gropi+62, Kedai Kopi yang mengusung konsep ‘gerobak’. Ditempat ini, aku bertemu orang-orang baru dan aku mendapat banyak inspirasi. Dan ditempat inilah, aku mendapat pengetahuan tentang kopi (lebih kurang). Bahkan untuk kesekian kalinya aku datang, selalu ada saja yang bisa aku bawa pulang dari tempat ini selain menikmati sajian kopi yang aku suka. Bahkan, aku semakin yakin dengan tujuan yang aku buat untuk kedepannya. Terlebih, melihat temanku yang sekarang ini aku semakin termotivasi.
Baiklah, sampai sini saja ceritaku mengenai Gropi+62. Ditulisanku kali ini yang berjudul “Aku, Inspirasi dan Segelas Sanger Espresso di Gropi+62” memang penuh dengan cerita (hihi). Oke, sekian dulu teman-teman sampai jumpa ditulisanku selanjutnya. Buat teman-teman yang mau datang silahkan datang ke tempat ini (ntar seperti janjiku aku akan cantumkan informasinya dibawah). Oh ya rekomendasi dariku, kalian bisa pesan minuman apapun disini tapi jangan lupa untuk mencoba sanger espressonya, oke??!! see you
Untuk informasi lengkapnya kunjungi Instagram Gropi+62 >https://www.instagram.com/gropiplus62/
Untuk informasi lengkapnya kunjungi Instagram Gropi061 >https://www.instagram.com/gropi061/
Penulis : BlackRose | Gambar diambil oleh : BlackRose
Sosial Media :
Instagram : https://www.instagram.com/blackrose_f10/
Facebook : https://www.facebook.com/farinatjahaja10
LinkedIn : https://www.linkedin.com/in/farina-tjahaja
Artikel Sebelumnya >
https://blackrose10.home.blog/2021/01/14/buku-12-rahasia-terbaik-menjalani-hidup-sehat-secara-emosional-dari-dr-chris-thurman/
https://blackrose10.home.blog/2021/01/13/tips-agar-lebih-produktif-di-tahun-2021/
https://blackrose10.home.blog/2021/01/11/dominico-the-hidden-secret-garden-in-medan/
https://blackrose10.home.blog/2021/01/10/cerita-sedikit-tentang-serial-jepang-alice-in-borderland-terjebak-dalam-dunia-paralel/
https://blackrose10.home.blog/2021/01/07/review-buku-know-your-own-mind-by-harold-sherman/