Day 2 – My Journey to Samosir

Akhirnya kita memasuki hari kedua di perjalanan wisata Karo dan Toba ini. Di hari kedua ini tidak kalah seru dengan yang di hari pertama. Masih di daerah Silalahi Dairi, kami semua sarapan pagi di Debang Resort sekitar jam 7 pagi. Tapi sebelum itu aku dan Indah sebenarnya sudah ada di restoran lebih cepat 30 menit, kami berdua sengaja agar kami bisa menikmati suasana pagi hari di resort tersebut. Untuk itu kami berjalan-jalan mengelilingi resort dan mengambil beberapa foto suasana di pagi hari itu.

Suasana pagi hari itu terasa menyejukkan, untungnya aku memakai jaket sweater yang cukup tebal jadi anginnya gak perlu nusuk-nusuk kebadanku. Setelah puas mengambil beberapa foto, aku dan Indah ketemu dengan Bang Af dan Bang Tim didekat halaman resort. Bang Af sibuk mengambil beberapa video buat keperluan konten. Jadinya aku dan Indah mendatangi mereka dan tiba-tiba Bang Af meminta kami berdua untuk menjadi model dalam video itu. Sebenarnya aku agak kaku orangnya kalau didepan kamera beda dengan Indah yang memang kegiatan sehari-harinya sebagai Influencer cukup luwes depan kamera. Tapi untungnya kami disuruh lari-lari, jadi ya aku bisa-bisa saja (hahahaha). Pada saat pengambilan video ternyata lari ku cukup kencang jadinya harus take sekali lagi, Ya Allah maafkan aku yang agak sompral ini (huhuhu). Setelah kami selesai mengambil video, kami pun balik ke restoran untuk sarapan. Ternyata disana sudah pada ngumpul dan mengambil sarapan masing-masing di stand makanan restoran.

Usai sarapan, kami semua mengambil tas dan koper dan berjalan menuju ke mobil masing-masing. Mulailah perjalanan kami menuju destinasi selanjutnya yaitu Pulau Samosir. Untuk menuju Pulau Samosir kami melewati jalur darat, yang perjalanannya memakan waktu cukup lama. Tapi yang namanya jalan-jalan pasti tidak ada bosannya apalagi jalan-jalannya bareng dengan para rombongan. Jadi selama perjalanan menuju Samosir kami berhenti di beberapa destinasi, destinasi pertama kami adalah Menara Tele.

#1. Menara Tele

Perjalanan dari Silalahi menuju Menara Tele lumayan memakan waktu sekitar lebih kurang 2 jam (kalau tidak salah). Selama perjalanan yang kulihat hanyalah gunung, pohon-pohon, kabut dan pemandangan Danau Toba yang sangat indah. Aku melihat pemandangan itu semua dari balik kaca jendela mobil. Aku tidak tau apakah aku bisa merasakan kesenangan ini lagi tapi pada saat itu aku benar-benar merasa bersyukur karna bisa menikmati momen-momen itu. Walaupun perjalanannya yang terbilang lama tapi karna keindahan alam dan mata memandang jadinya tidak terasa kami tiba di Menara Tele.

Ini pertama kalinya aku datang ke Menara Tele, selama perjalanan aku membayangkan bagaimana bentuk menara tersebut dan saat tiba dilokasi, ternyata diluar dari bayanganku. Yang tadinya kukira berdiri berada ditepi danau, seperti mercusuar pada umumnya, ternyata menara ini ada diatas bukit dan bentuknya jauh beda sekali (aku salah perkiraan). Disana kami bebas mengeksplor apa saja, jadi aku dan Indah berfoto-foto dan menikmati pemandangan yang sejuk. Aku tidak tau kalau Sumatera Utara banyak sekali menyimpan lokasi-lokasi luar biasa seperti ini. Apa karna ini baru pertama kalinya aku berjalan-jalan mengeksplor Sumatera Utara??! (Ups ketahuan yang gak pernah jalan-jalan ini, hehe,) Lanjut! Kami pun mengeksplor sekitaran Menara Tele ini, aku dan Indah dengan antusias mengambil foto bersama. Apalagi ada Indah jad aku berkesempatan untuk mengambil beberapa foto dia sebagai modelku untuk portfolio. Cuaca pada saat itu sangatlah dingin, dan sama seperti yang kubilang tadi pada saat di Debang Resort, untungnya aku memakai jaket sweater tebal favoritku saat itu. Setelah beberapa jam (pokoknya sampai puas) mengambil beberapa foto, kami semua kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya yaitu Huta tinggi.

#2. Huta Tinggi

Sebenarnya sebelum ke Huta Tinggi harusnya kami singgah mengunjungi satu destinasi namun karna terdapat sedikit kendala, jadinya kami melanjutkan perjalanan kami ke Huta Tinggi. Kali ini perjalanan kesana memerlukan waktu yang cukup panjang. Benar-benar pengalaman pertama jadi perjalanan kali ini sangat berkesan bahkan hingga aku menulis ini saja aku masih bisa merasakan atmosfer perjalanan ini. Karna ini benar-benar melekat dihati jadi tidak akan pernah lupa. Singkat cerita sampailah kami di Huta Tinggi, karna pada saat itu sedang hujan, kami langsung cepat-cepat menuju sanggar yang ada didekat situ. Hingga pada saat disanggar, kami mendapatkan kata sambutan yang hangat oleh pengurus dan penduduk setempat. Di sanggar itu, juga sudah ada anak-anak remaja yang berkumpul untuk mempertunjukkan musik dan tari tradisional daerah setempat. Jadi pertunjukan ini merupakan sebagai bentuk penyambutan terhadap pengunjung yang datang ke Huta Tinggi. Disana para rombongan menyaksikan pertunjukan tersebut sambil mendokumentasikan momen itu.

Itak atau Keju khas Batak

Setelah pertunjukan selesai, kami semua mendapatkan jamuan dengan beragam makanan khas daerah tersebut. Sebelum kesini, aku sempat mendapatkan sedikit informasi mengenai makanan yang bernama ‘Itak’ atau keju khas Batak selama perjalanan sebelum ke Hutan Tinggi. Jadi aku penasaran bentuknya seperti apa, dan saat aku pertama kali melihatnya ternyata bentuknya seperti kue kelapa (menurut pandanganku ya).

Akhirnya kami semua makan siang di Huta Tinggi. Apa karna cuacanya dingin sekali ya makanya makanan-makanan yang dijamu diatas meja terliaht sangat menggiurkan sekali. Tapi saat aku memperhatikan rombongan lainnya, ternyata mereka juga sama (terlihat sekali muka-muka kelaparan, wkwkwkw). Singkat saja, aku mengambil makananku dan duduk dikursi tepian sanggar. Ternyata makanannya benar-benar enak. Serius ini enak banget, saking enaknya aku gak sadar ternyata makanan yang kumakan sudah habis. Rasanya ingin nambah tapi melihat yang lain aku jadi segan. Tetapi, ada satu kakak dari Genpi Sumut yang bernama Sasa, ternyata dia sedang menuju meja jamuan dan menambah makanan yang ada dipiringnya. Lantas aku tidak berpikir dua kali jadi aku ikut gabung bersamanya. Kami berdua tertawa dan merasakan hal yang sama.

Setelah makan siang selesai, pengurus setempat tersebut berdiri ditengah sanggar dan menyampaikan kepada kami informasi mengenai tempat wisata daerah tersebut. Kami semua menyaksikan dan mendengar denga saksama. Sebelum pandemi, banyak turis mancanegara berkunjung ketempat itu, namun sekarang sudah berkurang karna efek pandemi ini. Namun bukan hanya itu saja, Huta Tinggi merupakan tempat yang sangat indah namun memiliki kekurangan. “Kekurangan kami disini adalah akses air yang sangat sulit” ucap pengurus tempat tersebut.

Bagiku sangat disayangkan, begitu mendengarkan hal itu. Sembari ditengah acara itu, aku bermaksud untuk mengitari daerah tersebut, jadi aku berjalan keluar dari sanggar menuju suatu homestay yang ada didepan sanggar. Disana aku melihat beberapa rumah panggung tradisional serta ada beberapa homestay lainnya yang ditujukan kepada wisatawan yang ingin menginap di tempat tersebut.

Beberapa saat setelah acara selesai, kami semua berfoto-foto sampai puas dan hingga akhirnya kami kembali ke mobil. Setelah dari Huta Tinggi, rute kami selanjutnya adalah Samosir Cottages dimana tempat kami akan menginap. Namun, di tengah perjalanan kami menemukan sebuah tempat yang sangat cantik yang ada danaunya, jadi kami singgah ditempat itu. Disana terdapat banyak kerbau-kerbau tapi kami aman (hehehe). Tempatnya sungguh luar biasa, saking terlenanya aku lupa mengambil beberapa foto pada saat itu (sayang sekali, karna aku sibuk berlari-lari dan berputar-putar disana). Tapi kami tidak lama disana, karena mengingat waktu yang cukup singkat. Jadi kami memutuskan untuk lanjut berjalan menuju tempat penginapan hingga akhirnya tibalah kami di Samosir Cottage.

Kami tiba di Samosir Cottage sekitar sore hari jam 5 an. Disana aku dan Indah lagi-lagi mendapatkan kamar yang sama. Suasana di Samosir Cottage benar-benar menyejukkan hati apalagi lelahnya perjalan hilang begitu saja tiba sampai disana. Ditambah lagi ada kolam renang dilantai paling bawah, rasanya ingin berenang disana. Padahal baru aja membayangi, tiba-tiba rombongan lainnya sudah pada berenang di kolam renang tersebut. Pada saat itu aku masih diatas didekat kamarku. Dari bawah Bang Af melambaikan tangan yang maksudnya ‘ayo fa sini berenang’, tapi sayangnya aku memilih stay ditempat untuk menikmati udara sejuk sambil berbincang-bincang dengan Bang Shan dan Ko Vincent. Hingga malam menjelang tiba, setelah siap beberes membersihkan diri dan makan malam di restoran, kami semua menghabiskan waktu di outdoor hingga larut malam dan balik kekamar masing-masing untuk tidur karna keesokan harinya kami semua harus bersiap-siap berangkat menuju destinasi selanjutnya yaitu Pulau Damassus.

Sebenarnya aku ingin lebih banyak lagi menceritakan tentang pengalamanku tapi sayang karna tulisan ini sudah cukup panjang maka aku akan melanjutkan cerita pengalamanku di tulisanku selanjutnya. Untuk itu, jangan kemana-mana dan sebelum mengakhiri, aku mau berterimakasih kepada teman-teman semua yang sudah membaca. Sekian dulu dan sampai jumpa !

Penulis : BlackRose | Gambar : BlackRose
Instagram : https://www.instagram.com/__blackrose__10/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s