Cemas, takut, overthinking, insecure, mudah marah, emosi tidak stabil, aku menamainya dengan penyakit akhir tahun. Dulu lebih parah lagi, berkali-kali lipat parahnya. Kalau dulu setiap malam apalagi menjelang tahun baru pasti bawaannya selalu menangis. Dan kali ini ketika aku menulis ini, keadaan emosiku juga tidak stabil. Maka, untuk itu aku minta maaf banget jika tulisanku kali ini agak ngawur. Karna ini real dari hati, tanpa proses editing jadi langsung publish. Oke, kita balik lagi yang tadi soal nangis, kali ini aku tidak menangis karna aku mencurahkannya melalui sebuah tulisan. Kesannya seperti diary tapi biarlah. Aku rasa aku tidak akan menulis panjang lebar tentang hal ini, tetapi aku ingin bilang bahwa keadaan tidak normal ini selalu aku rasakan setiap kali apalagi ketika tahun akan berganti. Kenapa ini bisa terjadi?
Aku mencoba mengevaluasi apa saja yang telah aku lakukan diawal tahun hingga sekarang ini. Setelah aku membuka lagi folder lamaku, memeriksa kembali tujuanku, dan membuka kembali jejak aktivitasku, aku semakin kecewa dengan diriku. Aku tau awalnya, ditahun-tahun sebelumnya aku orang yang sangat ambisius dengan mimpiku dan itu merugikanku dengan orang-orang sekitarku. Tahun 2021 ini adalah tahun dimana aku belajar untuk menjadi orang yang sangat sabar, tidak menjadi orang yang terlalu berambisi dan mencoba mengendalikan emosi ke arah yang lebih baik. Aku lebih memilih diam dan mengerjakan sesuatu ketika ada orang lain menggangguku dibandingkan harus membalas lagi. Aku mencoba untuk fokus pada apa yang kulakukan tapi selalu saja ada gangguan dari luar. Aku sanagt benci drama, tapi orang-orang sekitarku membuatku seakan-akan bahwa aku menciptakan drama itu sendiri. Aku ingin menangis, tapi ketika aku cerita ke orang lain, aku takut bahwa aku dianggap sebagai tukang bikin masalah.
Sekarang ini, aku tidak sedang berusaha menjadi orang yang pura-pura bahagia karna aku tau bahwa itu tidak baik. Maka, ketika aku sedih ya aku beneran sedih. Aku tidak bisa menutupi perasaanku, emosiku. Aku tidak bisa berakting bahwa keadaan semua akan baik-baik saja. Bahkan apa yang aku rasakan sekarang ini, membuatku merasa muak untuk menulis. Padahal niatku tadi membuat hidup ini Make It Flow tapi gak mungkin juga. Jadi perasaanku ini sedang bercampur aduk, merasa mimpi belum tercapai, merasa aku masih saja dengan orang-orang yang suka membuat ulah, dan aku masih saja walaupun tidak sering, membandingkan diriku dengan orang lain. “Orang lain kok bisa ya? aku kok masih gini-gini aja sih?” pikiran yang seperti itu selalu ada setiap hari. Dan itu membuatku menjadi orang yang kurang slow.
Kupikir, ini gak benar. Untuk itu aku butuh jalan-jalan buat healing, buat menenangkan pikiran, biar relax. Alhamdulillah, untungnya temanku mengajak kepantai dan akupun ikut. By the way, kami mengunjungi pantai yang bernama Romance Bay. Tempatnya cantik, sayangnya kami datang di momen yang salah. Tapi aku berterimakasih kepada teman-temanku karna sudah mengajakku ikut bersama mereka. Karna ini hanyalah sebuah tulisan pencurahan hati, aku gak akan menulis apapun selain meluapkan emosi. Tapi aku akan cantumkan foto-foto yang aku ambil selama disana, mana tau teman-teman sedang mencari referensi pantai buat dikunjungi. Oh iya, tidak ada kata-kata penutupan. Jadi untuk itu sampai jumpa di tulisanku selanjutnya, bye!






