Akhirnya aku pulang ke kampung halaman juga, rindu ini telah tersampaikan, begitulah kira-kira gambaran perasaan ini saat datang ke Opa Oma Coffee Shop. Tapi bukan pulang ke kampung halaman beneran ya, wkwkwkkw. Namun, soal rindu itu tidak bohong sebab tahun lalu aku pernah mendatangi ‘rumah klasik’ ini untuk melakukan sebuah projek film pendek di kota Medan. Kenapa rumah klasik? karna memang sebenarnya ini adalah sebuah rumah ‘lama’ yang letaknya ada di tengah kota Medan. Jadi pada ssat itu, hampir selama 2 minggu (setiap hari dari pagi sampai tengah malam) kami melakukan syuting di Opa Oma Coffee Shop (dulu namanya Warung Opa Oma) itu yang kami set sebagai lokasi rumah si tokoh utama dalam naskah cerita film tersebut.

Nah, dari selesai kontrak itu aku tidak pernah berkunjung lagi ke coffeeshop ini dikarenakan beberapa hal, aku yang tidak punya banyak waktu dan terkadang tempat ini tutup di saat aku datang. Untungnya, di momen yang tepat yaitu pada saat malam minggu aku datang ke tempat ini bersama kakakku dan Alhamdulillah, buka.

Saat aku mendatangi tempat ini, semua kenangan saat projek dahulu mulai teringat kembali dan betapa senangnya aku pada saat memasuki ruangannya, kesan classicnya belum pudar. Aku dan kakakku langsung berjalan mendekati bar. Disini ada sebuah ruangan yang sangat aku sukai, ruangan yang penuh dengan buku-buku yang letaknya ada disamping ruang masuk tempat tersebut. Dan satu lagi, cermin besar yang terletak ditengah pintu lorong didekat bar.

Disini, aku dan kakakku memesan menu signaturenya yaitu Kosuopama dan Chytroen Tea, untuk cemilannya kami memilih French Fries. Setelah memesan, baristanya mempersilakan kami jikalau ingin duduk diruangan yang aku suka itu, “oh iya kalau duduk di ruangan sebelah bole ya,” katanya. Baristanya tau aja kalau itu tempat favoritku. Akhirnya kami menuju keruangan tersebut yang penuh dengan buku-buku dan perabot rumah lama. Kakakku pertama kali datang kesini dan dia merasa excited sekali. Seperti biasa, tidak lupa untuk mengambil foto-foto didalamnya sambil menunggu pesanan kami datang.

Menurut kakakku Kosuopama nya pas, kopinya cukup ringan baginya untuk diminum (karna kakakku bukan pecinta kopi). Dia menyukai minuman segar dan asam, seperti pesanan dia yaitu Chytroen Tea. Didalam itu tidak banyak hal yang kami lakukan selain mengobrol dan melihat-lihat keklasikan ruangan tersebut. Tempatnya sangat nyaman, santai dan pelayanannya cukup ramah. Baristanya ramah, mbak kasirnya juga ramah. Dulu aku pernah bertanya kepada salah satu barista yang bekerja pada saat itu, setauku dia juga merupakan anggota keluarga pengelola coffeeshop tersebut. Dirinya mengatakan bahwa rumah itu merupakan sebuah rumah warisan dan dikelola menjadi tempat usaha yang sekarang ini bernama Opa Oma Coffee Shop. Saat itu masih sekitar berjalan beberapa bulan.

Waktu terus berjalan, sebenarnya kami ingin duduk lebih lama disini. Namun karna pada saat itu malam minggu, semakin malam semakin ramai, jadinya kebisingan menghampiri tempat tersebut. Pengunjung yang datang berbagai kalangan, ada yang keluarga, ada yang anak-anak muda, dan juga pasangan. Karna semakin ramai, kami memutuskan untuk tidak berlama-lama sebab menurutku pribadi (ini pendapat pribadi, oke!) tempat ngopi yang pas itu adalah tempat yang tidak terlalu ramai, dan tidak bising. Tapi bukankah hal ini pertanda bagus bahwa Opa Oma memiliki peminat yang tinggi. Untuk itu, aku merekomendasikan tempat ini kepada teman-teman semua yang cari tempat ngopi nyaman, santai, minumannya enak, dan harga yang bersahabat.

Lokasinya ada di Jl. Sriwijaya No.85/21, Darat, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Buat yang ingin tau lebih lanjut kalian bisa cek Instagramnya disini! Oh iya, disini juga ada angkringannya lho, jadi kalau kalian mau makan bareng teman-teman kalian bisa juga datang ke tempat ini.