Desa Parsaoran Sibisa merupakan salah satu desa wisata yang ada di daerah Toba, tepatnya di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Suasana di desa ini begitu asri, bahkan seperti belum terjamah oleh dunia luar. Walaupun kami datang pada saat cuaca panas, ditambah lagi aku mengenakan sweater yang tebal, udara disini tetap terasa sejuk bagiku.
Disini penduduknya sangat ramah, bahkan saat kami tiba, kami langsung mendapatkan sambutan hangat oleh penduduk setempat.

Singkat cerita, setelah sesi penyambutan oleh pengurus dan warga setempat, satu persatu kami dipakaikan kain ulos di bahu yang akan digunakan selama berada di desa ini. Bukan hanya itu saja, khusus wanita diberikan kain ulos tambahan buat menutupi bagian bawah.
Harus tertutup walaupun menggunakan celana atau rok panjang, tetap wajib ditutupi dengan kain ulos. Seperti itulah peraturannya karna desa ini termasuk desa yang sangat sakral, jadi kita harus berpakaian yang sopan. Saking sakralnya, kita dilarang untuk bertindak dan berbicara sembarangan.
Setelah selesai, dijelaskan bahwa kami akan mengunjungi sejumlah pemakaman. Di desa ini terdapat beberapa makam peninggalan leluhur, yakni dari Datu Pejel dan Makam boru Tantan Debata.
Sedikit informasi yang dikutip dari Instagram Disbudparsumut, bahwa menurut penuturan masyarakat, Datu Pejel adalah generasi ke-4 keturunan Siraja Batak. Datu Pejel digelari juga Datu Parultop, dan Ompung Parhabinsaran (di sebelah Timur) karena dialah orang pertama dari keturunan Siraja Batak yang tinggal di bagian timur. Datu Pejel memperistri Boru Tantan Debata. Dia adalah putri dari Batara Guru (Penguasa Dunia Atas).


Akhirnya kami berjalan menuju makam beriringan dengan rombongan masyarakat sekitar. Saat perjalanan ke makam yang pertama, kami disambut dengan penampilan tarian daerah tersebut. Disitu, kami mengikuti arahan untuk ikut menari tor tor sambil berjalan berbaris menuju makam dengan diiringi musik tradisional.
Tiba di makam yang pertama, kami dihimbau untuk melepaskan alas kaki sebelum menginjakkan kaki di area pemakaman leluhur tersebut. Pemakamannya lumayan besar, dan ada tugu yang ukurannya lumayan tinggi.

Ada sekitar tiga pemakaman leluhur yang kami datangi pada saat itu. Tetapi pada setiap kunjungan, aku memilih untuk tetap berada diluar area pemakaman. Dari cerita yang kudapat bahwa di desa ini memiliki cerita-cerita yang tak kalah menarik untuk diulik lebih dalam dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya. Bukan hanya itu saja, menariknya bahwa penduduk setempat di desa ini juga memiliki kepercayaan tersendiri.

Desa Parsaoran Sibisa ini merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi beberapa marga Batak, seperti Marga Sitorus, Sirait, Butarbutar, dan Manurung (marga-marga keturunan Nairasaon) karena tempat itu pertama sekali dibuka oleh nenek moyang mereka.
Banyak sekali cerita menarik yang ada di Desa Wisata Leluhur Parsaoran Sibisa, namun sayangnya hanya ini saja yang bisa kubagikan kepada teman-teman. Untuk itu, aku harap dengan aku menulis pengalamanku ini bisa menjadi informasi yang sangat berguna buat siapapun yang membaca. Serta yangsedang berencana ingin berwisata ke Sumatera Utara khususnya daerah Toba.
Sebelum menutupi artikel ini, disini aku ingin berterimakah buat Tim Disbudparsumut yang sudah memberikanku kesempatan untuk mengikuti famtrip Toba yang luar biasa ini. Benar-benar pengalaman berharga buatku dan pengalaman ini tentu saja tidak akan pernah aku lupakan. Aku juga sangat berterimakasih buat Bang Asep, yang sudah bersedia mengizinkanku menggunakan hasil karya foto-fotonya yang luar biasa untuk blogku.
Oh iya, Bang Asep ini salah satu Tim dari Disbudparsumut yang juga turut andil dalam kegiatan pariwisata di Sumatera Utara ini. Aku salut banget sama beliau dan juga rekan-rekan beliau lainnya. Karena aku mengikuti dan mengamati perkembangan pariwisata Sumatera Utara ini, benar-benar luar biasa.
Karena itu, buat teman-teman bisa kepoin langsung updatean informasi wisata di Sumatera Utara dengan mengunjungi Instagram dan Youtube official Disbudparsumut, . Oh iya, jangan lupa juga kepoin Instagramnya Bang Asep ya, bisa cek dibawah, terimakasih !
Jangan lupa ya, kunjungi Instagramnya Bang Asep @septiandaperdana
Penulis : Farina Tjahaja/Foto : Septianda Perdana