Taman Nasional Gunung Leuser akhirnya resmi dibuka kembali setelah sekian lama tutup karna pandemi Covid19. Sebenarnya ini kedua kalinya aku berkunjung ke lokasi ini. Di tahun sebelumnya aku pernah membagikan pengalamanku menjelajahi TNGL bersama peserta lainnya dan tim Disbudpar Sumut di blog pribadiku. Silahkan teman-teman bisa baca dengan klik tautan dibawah ini ya.
Tahun ini, aku bersama dengan peserta yang berbeda. Jika sebelumnya kami menginap di Ecolodge. kali ini kami menginap di sebuah hotel yang terbilang mewah yaitu Jungle Inn. Sependengaranku, katanya hotel ini sering menjadi tempat acara kedinasan dan pemerintahan. Pemiliknya punya hubungan dekat dengan Bapak Musa Rajekshah, Wakil Gubernur Sumatera Utara. Menurutku sih gak heran, relasi itu memang menguntungkan. Tapi di satu sisi, tempat ini memang sangat bagus dan nyaman sekali, ntar aku bakal review hotel ini, ditunggu aja.
Balik lagi ke topik utama, Taman Nasional Gunung Leuser merupakan destinasi yang akan kami tuju selanjutnya di Bukit Lawang, dan akan menjadi kegiatan terakhir di FamTrip Langkat 2022. Menurutku, suasana di Bukit Lawang masih sama seperti tahun sebelumnya, asri dan hangat. Tapi kuakui kali ini agak berbeda vibesnya karna sudah mulai terlihat ada beberapa wisatawan dari beberapa mancanegara yang berkunjung ke tempat ini. Tahun lalu, Taman Nasional Gunung Leuser masih belum bisa dibuka karena pandemi, jadi sepi banget.
Sebenarnya, aku sudah menceritakan selengkapnya tentang informasi lokasi TNGL ini di Menjelajahi Keindahan Alam di Bukit Lawang tahun lalu. Tapi, kali ini aku tetap akan bercerita karna pengalaman yang kualami berbeda dari sebelumnya. Untuk itu mari dibaca sampai habis ya!
Untuk mencapai kawasan Gunung Leuser ini, butuh beberapa menit perjalanan kesana karena lokasi hotel Jungle Inn ini cukup jauh ke dalam. Bahkan saat kami tiba di Bukit Lawang (sebelumnya dari Tangkahan) kami harus berjalan kaki dari depan (tempat parkir mobil) karna akses ke hotel ini cukup kecil jalannya, hanya bisa menggunakan motor saja. Jadi kami diharuskan berjalan kaki sekitar 15-20 menit. Sebenarnya bisa jika naik ojek didekat situ, tarifnya sekitar 20 ribuan. Tapi sayang banget, mending jalan kaki, toh juga gak susah-susah amat.
Singkat cerita, aku dan peserta lainnya berjalan dari hotel menuju Hutan Gunung Leuser. Namun sebelum memasuki kawasan tersebut, kami berkumpul dan melakukan briefing terlebih dahulu. Disana kami dihimbau untuk berhati-hati, memperhatikan jalan, mengikuti arahan ranger, tidak berisik dan tidak membuang sampah sembarangan.Selanjutnya, kami bergerak bersama memasuki TNGL.
Di tengah perjalanan, aku menemukan beberapa spot menarik yang sangat cocok untuk jadi spot foto. Tentu saja aku harus mengabadikannya, untuk dijadikan referensi jikalau ada teman-teman yang berkunjung ke tempat ini dan ingin berfoto.
Jujur saja, Orang Utan yang kami temui tidak terlalu banyak, bahkan hanya satu. Aku masih ingat banget pertama kali pernah melihat Orang Utan yang menggendong anaknya yang masih kecil, namanya Wati. Sekarang tidak muncul, harusnya anaknya sudah besar. Tapi aku dan teman lainnya menemukan Orang Utan bersama anaknya bertengger di sebuah pohon yang lumayan tinggi. Aku bertanya-tanya apakah Orang Utan yang kami temui sama seperti Orang Utan yang aku temui tahun lalu?
Tidak lupa, kami semua mengabadikan Orang Utan tersebut. Ternyata sebelum kami, ada beberapa turis asing dari mancanegara sudah menunggu sedari tadi hanya untuk melihat Orang Utan tersebut. Aku bisa melihat raut wajah antusias mereka, dan betapa kagumnya mereka ketika melihat Orang Utan tersebut. Di saat orang-orang sedang mengambil beberapa gambar, Orang Utan itu mendekat ke kami, mungkin saja dia tau bahwa dirinya sedang difoto. Beberapa saat kemudian, setelah selesai kami pun melanjutkan perjalanan kami.
Menurutku, perjalanan kali ini agak memakan banyak waktu. Dibandingkan tahun lalu, peserta famtrip tahun ini lumayan banyak. Masing-masing dari kami termasuk aku banyak yang dikit-dikit berhenti karena harus mengambil bahan untuk konten.Yang harusnya kegiatan itu bisa selesai sebelum makan siang, ini justru kami melewatkan jam makan siang. Tapi ga masalah karna keseruan itu tetap ada, apalagi aku bersama teman-temanku yang baru kukenal tapi sudah merasa begitu dekat.
Jalur yang dilewati tetap sama, tetapi kali ini tujuan kami sedikit lebih jauh dari sebelumnya. Jadi jalur yang kami tempuh lumayan panjang dan perlu menyeberang sungai beberapa kali. Tapi hal itu tidak membuat kami patah semangat. Justru karna selama jalurperjalanan kami lumayan memacu adrenalin, hal itu membuat kami untuk terus berjalan. Apalagi aku merasa bisa sekalian mengumpulkan banyak bahan untuk konten di blogku, ibarat semakin panjang perjalanan semakin banyak bahan yang kupunya, hihihi.
(Btw, Iklan bentar, Buat siapapun yang ingin tau bagaimana perjalanan kami dari hotel Jungle Inn ke Taman Nasional Gunung Leuser, aku sudah mengambil beberapa videonya jadi silahkan tonton videonya dibawah ini ya!)
Hingga sampai tiba di titik tujuan akhir, kami semua mulai berkumpul, saking hausnya aku langsung memakan buah-buahan segar yang sudah disediakan oleh ranger, ada nanas, semanga, jeruk dan pisang. Sebagian dari kami ada yang memilih menceburkan dirinya di sungai karna airnya sangat jernih dan segar banget walaupun batu-batuannya rada licin. Sebagian ada yang istirahat dan sebagiannya ada bahan untuk konten.
Waktu terus berjalan sudah hampir pukul 2 siang. Kami semua pun bergegas bersiap-siap menuju perahu ban yang sudah disiapkan oleh ranger untuk kembali ke hotel. Kali ini jalur balik melalui sungai, seru sekali bukan?! Apalagi arus sungainya lumayan deras dan pemandangan sepanjang perjalanan balik bikin aku terpukau. Sayang aku tidak membawa kameraku karna kamera kami diamankan oleh ranger supaya tidak basah selama berada diatas sungai.
Tetapi hal itu tidak membuatku lupa akan momen lucu diatas perahu ban sungai. Ketawa-ketiwi seluruh peserta yang membuat suasana saat itu begitu asik dan menyenangkan, aku aja bahkan saat menulis ini belum bisa lupa akan kenangan itu. Dan berakhirlah sudah, kami semua sampai di hotel dan sebelum menuju ke kamar masing-masing, kami dihimbau untuk makan siang dulu karna semua sudah kelelahan dan lapar, hehehe.
Baiklah hanya itu saja yang bisa aku bagikan tentang pengalamanku menjelajahi Taman Nasional Gunung Leuser di tahun ini. Semoga apa yang kubagikan bisa menjadi informasi yang bermanfaat buat semuanya. Next, aku akan tulis tentang Jungle Inn dan kawasan sekitarnya yang begitu eksotis, ditunggu aja ya.
Ups, bentar, masih ingat dengan Thomas? salah satu satwa yang dilindungi di dunia karna sangat langka dan hanya ada di Gunung Leuser. Wisatawan dari beberapa negara rela datang ke TNGL hanya untuk bisa melihat hewan satu ini lho. Thomas, akhirnya kita bertemu lagi!
Sebelum menutupi tulisanku, disini aku mau mengucapkan terimakasih banyak kepada Disbudparsumut karna sudah memberikan aku kesempatan untuk mengikuti perjalanan wisata di Bukit Lawang ini. Aku harap pariwisata Sumatera Utara terus bertumbuh dan makin berjaya. Sobatdisbudparsumut, jangan lupa untuk berwisata #disumutaja
Sekian dan terimakasih.
Penulis : Farina Tjahaja a.k.a BlackRose
BlackRose 