Impian Sebagai Seorang Penulis Semakin Dekat Berkat ImpactfulWriting

Mimpi menjadi seorang penulis sebenarnya sudah ada sejak aku masih duduk di bangku SMP. Dulu pada saat di sekolah, aku senang banget kalau guru Bahasa Indonesiaku memberi kami tugas PR membuat cerita dengan karangan sendiri.

Entah kenapa, adrenalinku muncul dan merasa tertantang ketika mendapatkan tugas membuat cerita karangan. Apalagi kalau hasil karangannya bisa aku bacakan di depan teman-temanku semua, melihat mereka tertawa karna mendengarkan ceritaku, dan ikut terbawa ke dunia yang aku ciptakan, itu suatu kebahagiaan tersendiri buat diriku.

Tapi, sayangnya hal itu hanya berlangsung sampai aku duduk di bangku SMA. Keinginan untuk menulis apapun pada saat itu pudar dan merasa tidak bergairah. Tidak semangat? mungkin iya, apalagi pada saat aku masih SMA, ini pertama kali aku menginjak kaki di tanah Kota Batam (sebelumya aku tinggal di Medan).

Culture shock membuatku merasakan perasaan yang kurang mengenakkan, apalagi saat itu pertama kalinya buatku harus tinggal pisah dengan kedua orangtuaku. Ditambah aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang menurutku tidak cocok buatku.

Semua itu benar-benar membuatku tidak ada keinginan untuk menulis lagi hingga saat aku tamat SMA dan masuk kuliah ditahun 2015. Dulu masa itu, aku baru-baru mengenal blog dan tertarik. Untuk itu, aku mencoba untuk membuat blog yang mana aku pakai yang gratisan, wordpress.com.

Kupikir, hanya sebagai iseng-isengan saja atau sekedar mencurahkan isi hati. Masa itu, aku tidak terlalu mengerti dan tidak fokus dengan blog yang aku buat. Jadi, sempat terhenti lama sekitar 4 tahun.

Hingga diakhir 2019, aku mengalami suatu keadaan yang tidak mengenakkan buatku, aku kehilangan sahabatku, ditambah saat itu aku mengalami fase quarter life crisis. Sebenarnya aku pernah mengalami depresi di tahun 2015. Pada saat itu, aku takut bertemu orang-orang dan mengurungkan diri dirumah hampir kurang lebih 2 tahun.

Berhasil melewati hal itu, namun masih membekas hingga ditambah kejadian akhir 2019, aku mengalami perasaan yang tidak enak. Jadinya luka lama bercampur dengan luka yang baru. Tidak tau lagi menggambarkan rasa sakit itu. Hingga tanpa kusadari, hal itu membuatku membentuk alter ego untuk melindungi diriku.

Aku menciptakan versiku yang lain, yang kuinginkan dengan menulis sebuah cerpen di blogku yang sempat tidak aktif itu. Aku menuliskan versi diriku yang lain, yang aku suka dengan jalan cerita bertema pahlawan remaja.

Walaupun pada saat itu aku sudah kuliah, entah kenapa aku memilih versi lainku yang remaja dan bertema pahlawan pula. Tapi lucunya, cerita itu benar-benar selesai sampai tamat. Bahkan cerita yang kubuat, aku kembangkan lagi menjadi cerita berseri. Sekitar 10 seri, aku gabungkan dan total keseluruhan menjadi 40 lebih halaman. Kupikir, belum pas untuk dibuat buku, setidaknya bisa dibuat dengan versi e-book.

E-book nya masih ada, judulnya PEPPERMINT. Bisa di lihat di halaman utama websiteku blackrose.id. Siapapun bisa akses dan baca dengan gratis. Walaupun aku merasa masih banyak yang kurang dengan cerita yang kubuat, tapi ada rasa kepuasan batin dalam diri ini. Rasa itu yang membuatku terpacu dan memutuskan untuk menulis mulai saat itu.

Blackrose Short Story
E-book pertamaku, PEPPERMINT

Yah, menulis apa saja yang aku suka. Kebetulan saat itu aku sudah mulai menyukai membaca buku dan menonton film. Jadi aku mencoba menulis ulasan tentang buku dan film yang aku suka. Hingga mulai bermunculan ide lain, seperti menulis tentang kedai kopi.

Hal pertama yang selalu aku yakini adalah bagaimana agar bisa untuk konsisten adalah tulis saja apa yang ingin ditulis. Jadi, ada sekitar lebih kurang dua tahun, aku menulis tanpa dibayar. Jadi aku menulis murni karna keinginanku. Tidak menginginkan bayaran, karna tujuan utama ku adalah membangun konsisten menulis.

Tidak masalah walaupun bila aku harus mengeluarkan biaya walaupun sekedar biaya jalan dan makan. Hitung-hitung aku mendapatkan kenikmatan, pengalaman, healing, dan bahan tulisan, itu semua sudah cukup bagiku. Sesenang itu aku dengan menulis. Karna menulis, membantu memudarkan lukaku dan membukakan jalan hidupku untuk bertemu dengan orang-orang baru.

Dan benar saja, hal itu terjadi. Di tahun 2021, aku mendapatkan sebuah proyek dari Dinas Pariwisata Sumatera Utara untuk menulis konten tentang Ekowisata di beberapa lokasi wisata alam di Sumatera Utara dengan bayaran yang terbilang lumayan.

Proyek Menulis Konten Tentang Eko Wisata Bukit Lawang Sumatera Utara

Baca artikelnya disini > FamTrip Langkat 2022 – Menjelajahi Taman Nasional Gunung Leuser

Tentu saja proyek ini membuatku sangat senang, aku makin semangat untuk menulis. Tapi, ternyata ada beberapa hal yang aku dapatkan setelah itu dan menurutku itu salah. Setelah proyek tersebut selesai, aku bukannya semakin sering menulis, tetapi justru semakin jarang. Ada kekeliruan yang telah aku buat. Aku berpikir sudah selayaknya aku menulis harus dibayar. Wahh, benar-benar kiri sekali kan?! Alhasil, aku sama sekali tidak menulis apapun.

SALAH BESAR! Aku tau ini salah, kupikir aku tidak bisa seperti itu terus. Aku mencoba untuk menulis lagi. Tapi anehnya, kemana antusiasmeku yang dulu? yang masih semangat menulis walaupun tidak mendapat bayaran. Sempat sedih dan frustasi, tapi aku terus mencoba menulis hingga pada akhirnya aku menemukan sebuah konten di Instagram yang isinya benar-benar membuatku terpukul. Konten tersebut berasal dari Instagram Impactul Writing.

Instagram Impactful Writing

Sejenak aku agak terpukul tapi langsung tersadar bahwa apa yang disampaikan sangat benar. Akhirnya aku mulai mencari tau tentang Impactful Writing dengan mengulik konten-kontennya. Bukan itu saja, aku juga mendownload semua e-book gratisnya dan membaca semuanya. Jujur saja, pandanganku tentang menulis mulai terbuka lagi. Banyak hal yang sebelumnya tidak ku ketahuan, tetapi berkat e-booknya Impactful Writing, aku merasa aku seperti menemukan jalanku di dunia menulis.

Tidak sampai disitu, ternyata aku menemukan bahwa Impactful Writing menyediakan bermacam program menulis untuk siapapun yang ingin menjadi seorang penulis, baik itu sebagai penulis buku, content writer dan copywriter. Tentu saja aku mencari informasi lebih dalam lagi tentang program-program tersebut.

Akhirnya, aku menemukan satu program yang menurutku cocok buatku, yaitu Content Writer Career Guide. Hal yang membuatku akhirnya tertarik untuk mengikuti program tersebut adalah karena setiap tulisan yang disampaikan oleh Kak Andika (Founder Impactful Writing), benar-benar se-powerful itu buatku dan aku ingin tulisanku juga memiliki power yang seperti itu untuk orang lain. Mungkin saja inilah arti dari Impactful Writing, tulisan yang memiliki impact buat orang lain.

Ada beberapa program lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang, baik sebagai penulis konten, penulisan iklan atau menulis buku. Menurutku, siapapun kamu yang membaca tulisanku ini bisa banget buat ikuti programnya Impactful Writing. Benar-benar daging banget ilmunya, baik itu dari e-book yang bakal didapatkan serta beberapa video recordingnya. Bukan hanya itu, disini akan ada live webinar buat seluruh peserta yang mengikuti program dari Impactful Writing, jadi bakal berkesempatan untuk diskusi sama Kak Andika.

Bagiku, peran seorang mentor sangatlah penting bagi siapapun yang sedang menata jalan menuju hidupnya untuk mencapai mimpi yang diinginkan. Dan aku, menganggap bahwa Kak Andika bukan hanya founder Impactful Writing, tapi mentor untuk kita semua yang ingin sekali menulis untuk orang lain. Maka, dengan itu kamu bisa langsung kunjungi Website ImpactfulWriting.com dan mendaftar program-program yang tersedia.

Sertifikasi Content Writer Specialist dari Impactful Writing

Jujur saja, aku menulis artikel ini semata-mata bukan karna dibayar atau diendorse oleh pihak manapun, tapi ini murni dariku agar setiap orang yang memiliki mimpi yang sama denganku juga merasakan hal yang sama setelah mengikuti program menulis Impactful Writing. Tidak ada bermaksud apa-apa, karna aku juga ingin hal ini bisa dirasakan semua orang.

Baiklah, sekian dulu artikel ku kali ini. Semoga apa yang aku sampaikan bisa bermanfaat buat orang lain. Dan jangan lupa, untuk tetap selalu belajar dan jangan pernah berhenti. Terimakasih dan sampai jumpa!

Penulis : Farina Tjahaja

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s