Cara Membangun Portfolio yang Dapat Menarik Perhatian

Melampirkan portfolio dalam melamar pekerjaan adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Karena dengan adanya portfolio, bisa menjadi bahan penilaian perusahaan bahwa kamu memiliki kredibilitas dan pengalaman yang dibutuhkan, serta menjadi pertimbangan untuk diterima di perusahaan yang dilamar.

Bukan hanya untuk melamar pekerjaan saja, portfolio juga sangat penting buat kamu yang berprofesi sebagai freelancer di bidangnya. Mengenai portfolio, ternyata masih banyak yang belum mengetahui apa itu portfolio dan bagaimana cara membuat portfolio yang menarik.

Untuk itu, di artikel ini akan membahas tentang seputar portfolio dan bagaimana membuat portfolio yang menarik. Semoga artikel ini bisa membantu kamu mendapatkan pencerahan seputar dunia pekerjaan dan simak sampai habis!

Bukan hanya untuk melamar pekerjaan saja, portfolio juga sangat penting buat kamu yang berprofesi sebagai freelancer | Photo by Canva

1. Pengertian Portfolio dan Fungsinya

Secara etimologi portfolio terdiri dari dua kata yaitu “port” yang asalnya dari kata report yang artinya laporan dan “folio” yang artinya lengkap atau full.

Jika kita digabungkan, portfolio adalah kumpulan dokumen yang berasal dari pribadi, kelompok, organisasi, lembaga, perusahaan dll yang tersusun rapi dari semua pekerjaan yang telah dilakukan.

Fungsi membuat portfolio adalah menjadi bahan acuan yang digunakan untuk mencantumkan pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan. Sehingga dengan melihat portfolio tersebut orang lain/HRD bisa menilai secara langsung apakah kamu berkompeten atau tidak.

Jika kamu telah membuat karya yang bagus atau pengalaman kerja yang baik, kamu bisa menjelaskan di dalam portofolio bahwa kamu memiliki pengalaman, sehingga kamu layak dan berkompeten di bidang tersebut.

Jika portfolio yang kamu buat bagus dan menarik, orang lain atau HRD bisa saja tertarik bahkan tidak mungkin malah diterima kerja di perusahaan atau bekerja sama dalam suatu projek.

2. Cara Membuat Portfolio yang Menarik

Bagi kamu yang baru pertama kali membuat portfolio, ada baiknya untuk memperhatikan langkah-langkah yang bisa di lakukan dalam membuat portfolio.

1. Diawali dengan daftar isi

Dikarenakan jumlah portfolio merupakan kumpulan dari berbagai dokumen yang banyak, maka kamu harus mencantumkan halaman daftar isi agar orang yang melihat portfolio kamu bisa mudah menemukan informasi yang dicari.

2. Resume atau CV

Selanjutnya adalah dengan melampirkan CV atau resume singkat tentang data diri kamu. Dengan melampirkan resume atau CV, orang yang melihat akan mudah melihat data diri dan hal apa saja yang kamu cantumkan pada CV dan resume yang dibuat.

Melampirkan CV atau resume merupakan hal penting dalam membuat portfolio | Photo by Canva

3. Pencapaian dan Tujuan

Selanjutnya hal yang perlu kamu cantumkan dalam portfolio adalah menjabarkan terkait pencapaian yang telah dilakukan dan tujuan kamu dimasa depan. Dalam menjabarkan tujuan, kamu perlu membaginya menjadi dua berdasarkan waktunya.

  • Tujuan jangka pendek

Pada tujuan jangka pendek ini kamu bisa mencantumkan tujuan apa saja kira-kira yang akan kamu capai dalam satu atau dua tahun kedepan.

  • Tujuan jangka panjang

Untuk tujuan jangka panjang, kamu bisa menjelaskan tujuan jangka panjang lima tahun sampai sepuluh tahun kedepan yang akan kamu capai, tulislah secara jelas dan detail agar bisa dibaca dengan jelas.

4. Pengalaman dan Keterampilan

Hal yang paling utama dari sebuah portfolio adalah pengalaman yang pernah dijalani dengan keterampilan dan skill yang dimiliki.

Dengan melampirkan pengalaman, skill dan keterampiln di dalam portfolio dan menjabarkannya secara lengkap, kamu akan mendapatkan peluang bahwa orang atau HRD tertarik pada portfolio yang kamu miliki.

Buatlah pengalaman kerja dengan urutan paling atas pekerjaan yang terbaru, kemudian dilanjutkan ke bawah sesuai waktunya.

5. Melampirkan Contoh

Agar orang semakin percaya, berikan contohnya secara langsung dengan penyajian yang menarik. Jika itu bisa diakses secara online sertakan link agar bisa dibuka secara langsung.

Jika memang tidak bisa, jelaskan lampiran contoh tersebut secara detail agar orang lain atau HRD tidak perlu bertanya lagi.

6. Testimoni

Yang terakhir adalah mencantumkan testimoni, ini diperlukan agar orang yang melihat portfolio kamu mengetahui bahwa portfolio itu asli bukan hasil karangan semata. Lampirkan secara jelas testimoni tersebut, jika perlu berikan kontaknya secara langsung agar sewaktu-waktu ingin bertanya bisa langsung kepada orangnya.

Nah itu dia penjelasan mengenai portfolio dan cara pembuatannya. Semoga dengan artikel ini bisa membantu kamu dalam membuat portfolio yang bisa menarik perhatian HRD di perusahaan yang kamu lamar atau orang lain yang kamu ajak untuk bekerja sama.

Sekian dulu, sampai jumpa di artikel selanjutny. Terimakasih!

Penulis : Farina Tjahaja

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s