
Tentang Komunitas Gambreng
Gambreng merupakan sebuah singkatan dari Gambar Bareng, yaitu salah satu komunitas seni yang ada di Kota Medan. Komunitas Gambreng sendiri sudah berdiri lumayan lama (aku kurang tau pasti berapa lamanya). Pendirinya yang bernama Haji Muharsa Aswan, anak muda yang cukup antusias dibidang seni rupa. Teman-teman bisa cek sendiri hasil karya-karyanya yang luar biasa di Instagram pribadinya yang bernama @haji_muharsa_aswan . Jangan lupa follow juga ya akunnya!
Kunjungan ke Pameran Seni Rupa Gambreng di Nooci
Jadi ceritanya nih kemarin aku datang ke pameran seni rupa Komunitas Gambreng di salah satu coffeeshop di Kota Medan, Nooci. Pamerannya berlangsung selama dua hari dengan membawa tema tentang Afeksi dan Antipati, pada tanggal 13-14 Agustus 2022. Afeksi merupakan tentang kesenangan, sukacita, dan hal-hal yang disukai. Antipati justru sebaliknya.
Diacara itu aku bertemu dengan temanku Alwi Piliang sebagai MC di acara itu. Jadi saat break, beliau menemaniku tour di pameran itu, memperkenalkan setiap karya-karya luar biasa yang terpampang didalam ruangan tersebut. Setiap karyanya memiliki keunikan masing-masing, mengekspresikan setiap perasaan si pencipta karya tersebut. Setiap bentuk ekspresi yang ditunjukkan memberikan masing-masing pesan buat yang akan melihat karya-karya tersebut.

Kebetulan salah satu temanku yang bernama Fahri termasuk anggota dari komunitas Gambreng. Ada sedikit fun fact tentang dia nih. Jadi ketika pameran itu dia baru aja bergabung, dan malamnya saat acara penutupan dia langsung dilantik menjadi anggota resmi, selamat ya!.
Ternyata buka hanya itu aja, karyanya pun ikut show up di pameran itu yang dimana dia berhasil membuat aku tambah kagum dengannya. I admire you, Fahri !

Ntah kenapa pemandangan seperti ini benar-benar bikin aku semangat banget. Terlebih ketika aku melihat karyanya Kak Melda Lubis yang berbicara tentang wanita. Aku suka banget bagaimana caranya mengekspresikan hal itu melalui sebuah lukisan. Cerita punya cerita, Kak Melda Lubis ini salah satu seniman yang ada di Kota Medan lho dan bagian dari Komunitas Gambreng juga.

Sebenarnya di hari pertama ada sesi live painting yang dimana ada kak Melda Lubis turut serta dalam acara tersebut, sayangnya di hari itu aku belum bisa datang, hanya bisa kepoin acaranya aja dari Instagram Story, huhu. Tapi syukurnya aku masih bisa melihat hasilnya terpajang diruang pameran.
Sayangnya, malam terus berlarut, acaranya semakin ramai dan akunya semakin kalut, hihihi. Sebenarnya aku pengen banget ngobrol panjang ama Kak Melda dan teman-teman lainnya, tapi aku emutuskan untuk pulang saja karena suasanya sedang ramai, takutnya gak kondusif. Tapi bukan berarti wawancara itu tidak terealisasikan ya, akupun melakukan wawancara dalam bentuk online dengan Kak Melda dan Fahri, dengan atas izin mereka pastinya, hehe. Tadinya mau wawancara sama Ketuanya, mungkin ketuanya lagi sibuk, jadi yahh kita laksanakan saja hehe.
Ini dia hasil wawancaraku bersama Kak Melda dan Fahri.
Wawancara Online Bersama Kak Melda dan Fahri
Farina : “Wah, senang banget rasanya akhirnya Kak Melda dan Fahri berkenan untuk diwawancara, soalnya aku benar-benar antusias sekali dengan event Pameran Seni Rupa kali ini. Kalau bole tau, sudah berapa lama Kak Melda dan Fahri bergabung di Komunitas Gambreng?”
Kak Melda : “Aku sendiri bergabung di gambreng itu tahun 2021”
Fahri : “Dimalam terakhir pameran saya dilantik menjadi anggota gambreng, ya jadi bisa dibilang masih anak baru lah hahaha”
Farina : “Oh, begitu ya, kalau bole tau nih apa sih yang membuat Kak Melda dan Fahri begitu passionate dengan dunia seni rupa?”
Kak Melda : “Kalau aku sendiri memang hobby melukis, yang buat aku passionate dengan dunia seni rupa itu para artist yang menjadi inspirasi aku , gimana sih mereka bisa membuat suatu karya yang luar biasa begitu ,nah disitu aku sendiri muncul keinginan untuk menghasilkan karya juga 😄”
Fahri : “Sebenernya ngga ada, tapi seiring berjalannya waktu saya banyak melihat sesuatu tentang seni. Jadi motivasi untuk bisa menjadi seperti seniman” diluaran sana.. juga kebetulan saya kuliah jurusan dkv jadinya ya harus menjalani segala sesuatu yang berhubungan dengan seni…”
Farina : “Dalam event Pameran Seni Rupa Komunitas Gambreng, ada beberapa karya Kak Melda dan Fahri ikut serta dalam pameran itu, gimana kira-kira perasaanteman-teman begitu karyanya ikut show up?”
Kak Melda : “Di event pameran Afeksi/Antipati komunitas Gambreng yg lalu kebetulan ada 2 karya yang saya pajang , kalau ditanya perasaan pastinya senang bisa memajang karya dengan pengkarya” lainnya 😆.”
Fahri : “Yaa campur aduk antara senang dan takut.. senang kalau orang suka/bisa mengerti dari makna karya tersebut. Juga takut jika orang-orang cuma beranggapan “ah ini cuma design digital biasa, di gugel juga banyak”…
Farina : “Bisa diceritakan gak makna dari salah satu karya yang Kak Melda dan Fahri tampilkan pada saat pameran itu?”
Kak Melda : “Seringnya karya yang saya pajang adalah karya-karya dengan lukisan perempuan, alasannya saya ingin mengajak wanita” diluar sana untuk tampil confidence dan bisa mengandalkan diri sendiri”
Fahri : “Makna dari karya yang saya buat, dari sisi antipati karya saya menggambarkan perasaan tidak suka / tidak sanggup dengan keadaan yang selalu datang berulang tanpa kita ketahui dasarnya itu apa.. itu sebabnya saya beri judul “Baseless Hatred” dalam arti kebencian tanpa dasar.”
Farina : “Khusus buat Kak Melda nih, apa sih makna seni bagi Kak Melda? Kira-kira apa nih rencanauntuk kedepannya? Apakah tetap berfokus pada seni rupa atau memiliki planning lainnya?”
Kak Melda : “Makna seni tentu berbeda tiap pandangan seseorang, kalau aku pribadi makna seni itu tak terbatas, bisa apa saja tergantung bagaimana kita melihatnya dan juga emosional sang pelukis, karna seni juga bisa menjadi wadah menuangkan perasaan seseorang, rencana aku kedepannya tentu saja ingin terus berkarya bersama temen” yg lain 😄”
Farina : “Wah, keren sekali nih Kak Melda dan Fahri, jawaban-jawabannya menginspirasi sekali, jujur aja akupun biasanya agak malas-malasan bikin karya, tapi kalau melihat keduanya antusias berkarya akupun juga ikut ketularan antusiasnya, hehee.”
Nah, itu dia tadi hasil wawancara online ku bersama Kak Melda dan Fahri. Sebelum menutupi artikel ini, ada pean nih dari Kak Melda untuk semua para seniman khususnya di Kota Medan, yaitu “buat temen-temen yang lain yang tertarik dengan seni , yaitu jangan berhenti latihan dan berkarya, yang terpenting percaya bahwa setiap hal itu memiliki proses.” Wah, Terimakasih Kak Melda!
Gimana-gimana? seru abis gak sih, jadinya kerasa antusiasnya kalau seni di Kota Medan ini bisa bangkit seperti kota-kota lainnya. Buat yang pengen kenal dengan Kak Melda dan Fahri, teman-teman bisa cek sosial media Instagram mereka berdua ya, @meldallubis dan @fahri_mhff.
Makna Di Balik Lukisan ‘Baseless Hatred’ Karya Fahri

Sebelum mengakhiri artikel ini, akan ada sedikit bonus kisah dibalik lukisan yang dibuat oleh temanku, Fahri, kira-kira apa ya? simak sampai habis ya!
Kisah dari karya ini terdiri dari 3 objek penting, pertama ada orang yang terlihat dibawah bisa digambarkan sebagai diri kita, berwarna hitam putih dengan pakaian sederhana menggambarkan ketidakberdayaan kita.
Kedua, ada sosok yang memegang panah dan memiliki tanduk iblis serta angel ring. Digambarkan sebagai masalah besar yang sedang kita lalui, namun kita tidak pernah tau apakah itu baik/buruk.
Ketiga, ada sebuah sosok astral yang tidak diketahui itu apa, digambarkan sebagai dasar dari terciptanya masalah-masalah yang ada dihidup kita namun kita tidak tau itu apa.
Alasan mengapa dibuatnya karya ini karena maknanya yg sudah pasti relate dengan setiap orang. Kita juga semua tau manusia tak luput dari kesalahan baik itu disengaja maupun tidak.
Sekian dan Terimakasih, sampai berjumpa lagi!
Penulis : Farina Tjahaja a.k.a BlackRose