Hari kesatu.. kedua.. ketiga.. dan akhirnya kita memasuki hari keempat yang merupakan perjalanan terakhir dari wisata Karo dan Toba ini. Seperti yang kuberitahu di tulisanku sebelumnya bahwa setiap pembukaan pasti ada penutupan. Kali ini acara penutupan FamTrip Toba diadakan di Hotel Labersa dan acara tersebut dimulai setelah jam makan malam. Diawali dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Bu Elly Sari selaku Kepala Seksi Badan Pemasaran Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya ada juga Pak Salim dari perwakilan Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumut dan lainnya. Tidak ketinggalan, perwakilan dari masing-masing asosiasi seperti kelompok jurnalis, komunitas Genpi Sumut dan perwakilan dari beberapa influencer juga turut menyampaikan pendapat, kesan dan pesan selama perjalanan. Setelahnya ada tanda tangan dari masing-masng perwakilan sebagai notabene kesepakatan acara. Dan terakhir pemberian Goodie Bag serta pemakaian ulos kepada masing-masing peserta rombongan. Kami semua melakukan foto bersama sebagai dokumentasi perjalanan, selesai. Tapi tidak berhenti sampai disini saja karna dalam perjalanan arah balik besoknya kita akan mengunjungi beberapa destinasi sebelum sampai ke Kota Medan. Malam itu, mungkin karna lelahnya perjalanan membuatku ingin kembali kekamar setelah acara penutupan selesai.
Ya memang benar, sesampai dikamar aku langsung tertidur. Esok harinya kami semua seharusnya berkumpul di restauran lantai 2 hotel Labersa untuk sarapan pagi, tapi aku bilang ke Indah bahwa aku akan menyusul sebab aku penasaran dengan lantai 9 yang ada di hotel Labersa akibat melihat postingan story Instagram anak-anak GenPi Sumut diatas itu. Jadi, pada saat yang lainnya pergi ke restoran, aku pergi menuju lantai 9 hotel Labersa yang merupakan rooftop di hotel itu. Aku cukup excited melihat pemandangan dari atas sana, menikmati udara segar dipagi hari di kota Balige. Aku benar-benar menikmati suasananya, dan sangat merindukan hal itu sampai sekarang ini. Saking rindunya aku sampai menitikkan air mata ketika mengungkapkan kembali perasaanku membayangkan keindahan pemandangan kota Balige yang kulihat diatas rooftop itu. Tapi sayang aku tidak bisa berlama-lama diatas sana sebab aku harus turun untuk sarapan pagi karna kami akan melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu Kebun Teh Sidamanik.
#1. Kebun Teh Sidamanik

Kami semua meninggalkan hotel Labersa untuk ke destinasi selanjutnya sekitar pukul 08.00 pagi. Mungkin karna hari terakhir ya, pada saat perjalanan kesana semua orang-orang tertidur di mobil kecuali Pak Supir dan aku yang sedang mendengarkan lagu dari hapeku. Padahal saat itu sebenarnya aku bangun lebih cepat sekitar jam 3 pagi (karna setelah acara penutupan tersebut, aku langsung balik kekamar dan tidur lebih cepat).
Saat di kebun teh, disana sudah ada para ibu-ibu yang sedang memetik pucuk daun teh menggunakan gunting besar sambil memikul keranjang bambu yang ukurannya juga cukup besar dipunggungnya. Aku takjub mnelihat apa yang ada didepan mataku sebab kebun hijau yang luas membuat segar penglihatan ini (padahal cuaca saat itu sangat terik sekali). Aku pun mengambil beberapa objek yang ada disana, tapi karna saat itu cuaca cukup panas jadi langkahku terbatas hanya sekadar dibawah pohon buat melindungi diri dari sinar matahari yang begitu menyengat. Dan setelah beberapa saat, kami semua balik ke mobil dan berjalan menuju sebuah pabrik teh yang memproduksi teh lokal Sumatera Utara yang letaknya dekat dengan perkebunan itu.
#2. Pabrik Teh TobaSari

Teh TobaSari merupakan teh asli buatan lokal yang dipetik dan dikemas oleh kebun teh yang ada ditobasari Simalungun. Pabrik Teh TobaSari letaknya tidak terlalu jauh dari kebun tersebut. Karna itu kami semua menuju kesana untuk melakukan kunjungan untuk melihat proses pembuatan teh dipabrik tersebut secara langsung. Pada saat disana kami masing-masing diberikan sebuah helm proyek yang berwarna biru buat kami pakai. Berasa seperti orang proyek pada saat itu, hehehe. Disana kami melihat dalam proses pembuatan teh mulai dari pemilahan daun yang jumlahnya sangat banyak sampai bertimbun-timbun.
Daun Teh yang Jumlahnya Sangat Banyak Pemilahan Daun Teh
Nah, setelah melihat proses pemilahan, kami memasuki ruangan yang dimana proses pembuatan yang sudah menjadi serbuk teh. Kami semua melihat proses pembuatannya dari lantai atas, jadi sangat terlihat jelas semua kinerja para pekerja dipabrik tersebut. Ini pertama kalinya aku berkunjung ke pabrik teh, jadi aku merasa bahwa ini merupakan sesuatu yang baru bagiku, ternyata teh yang selama ini kita minum cara buatnya seperti ini toh, pikirku.
Teh Sudah Menjadi Serbuk
Disini kami diarahkan untuk memasuki satu ruangan yang isinya ada berbagai macam sample teh yang terbungkus rapi di rak kaca. Disitu sudah ada cangkir-cangkir yang tersusun diatas meja keramik, kami semua dipersilahkan untuk mencicipi teh yang baru saja diproduksi dan diseduh langsung oleh dua karyawan yang ada didalam ruangan pada saat itu.
Disini aku mencoba untuk menyicipi teh tanpa gula terlebih dahulu buat mengetahui rasa keasliannya. Ternyata teh enak banget bahkan terasa manis walaupun tanpa gula. Dan aku coba lagi tambahkan susu kental manis, lebih nikmat!
tanpa dicampur apapun dicampur susu kental manis

Setelah beberapa jam menjelajahi pabrik teh tersebut, sudah saatnya kami untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Medan. Namun sebelum itu kami semua singgah ke satu tempat terbuka diatas bukit, disana sudah tersusun meja makan sekaligus kursi-kursi untuk makan siang dan acara talkshow yang diisi oleh Manager Perkebunan Teh Toba Sari PTPN IV Hwin Dwi Putera bersama Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Laila Lubis dan perwakilan Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumut, pegiat pariwisata Genpi Sumut dan Jurnalis yang membahas tentang pengembangan potensi wisata perkebunan teh PTPN. Tetapi, sayangnya acara tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan tiba-tiba saja cuaca yang tadinya panas terik berubah menjadi mendung dan turun hujan. Pada akhirnya kami semua kembali kedalam mobil dan saatnya kami balik pulang ke Medan.
Nah kira-kira begitulah pengalaman yang bisa aku ceritakan kepada teman-teman semua. Jadi sebelum aku mengakhiri tulisanku ini, disini aku ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada Bu Laila Lubis selaku Kepala Bidang Bina Pemasaran Disbudpar Sumut, Bu Elly Sari selaku Kepala Seksi Sadar Wisata BPP Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut, Pak Dedy Siregar selaku Kepala Seksi Promosi Bina Pemasaran Provinsi Sumut, Bang Septian Perdana dan Bang Afdal Hadi Matondang selaku tim Pemasaran Disbudpar Sumut, Ko Shandi dan Ko Vincent, GenPi Sumut, dan rombongan lain yang merupakan bagian dari acara ini, aku benar-benar sangat berterimakasih banyak karna bisa ikut dalam perjalanan ini. Tidak lupa juga aku berterimakasih kepada sahabatku Meiliza Putri dan Bang Vicky Siregar karna tanpa mereka tidak mungkin aku bisa mendapatkan kesempatan ini.
Baiklah kalau begitu, sampai disini dulu. Aku minta maaf jika ada kesalahan kata-kata dalam tulisanku ini. Semoga dengan ini, rasa terimakasihku dan pengalaman serta perasaanku bisa tersampaikan dengan teman-teman. Untuk itu, Terimakasih dan Salam Sejahtera. Pariwisata Sumut Pasti Bisa! Horas! Mejuah-juah! Berwisata di SumutAja!
Penulis : BlackRose | Gambar : BlackRose
Instagram : https://www.instagram.com/__blackrose__10/